Boris Johnson Mengundurkan Diri dari Parlemen Inggris, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
LONDON - Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengundurkan diri sebagai anggota Parlemen. Dia mengatakan saingan politik memaksanya keluar dari jabatannya dengan membuat tuduhan yang tidak jujur atas penanganannya terhadap skandal 'Partygate'.
Skandal itu melibatkan pihak-pihak yang melanggar lockdown (penguncian) di 10 Downing Street selama pandemi Covid-19.
“Saya sekarang dipaksa keluar dari Parlemen oleh segelintir orang tanpa bukti untuk mendukung pernyataan mereka, dan tanpa persetujuan bahkan dari anggota Partai Konservatif, apalagi pemilih yang lebih luas,” ujar Johnson pada Jumat (9/6/2023).
Dia menjelaskan, “Saya percaya preseden yang berbahaya dan meresahkan sedang ditetapkan.”
Dia menambahkan pemecatannya adalah “langkah pertama yang diperlukan” bagi anggota parlemen yang ingin membatalkan hasil referendum Brexit 2016.
Johnson mengundurkan diri, segera efektif, setelah dia menerima salinan laporan yang belum diterbitkan komite parlemen yang menyelidiki pernyataan menyesatkan yang dia buat di House of Commons mengenai Partygate.
Dia berargumen laporan itu "penuh dengan ketidakakuratan" dan komite tidak memberikan bukti dia "dengan sengaja atau sembrono menyesatkan Commons (parlemen)."
“Mereka tahu betul bahwa ketika saya berbicara di Commons, saya mengatakan apa yang saya yakini benar dan apa yang telah saya dalam pengarahan untuk katakan, seperti menteri lainnya,” papar Johnson.
Dia menekankan, “Mereka tahu saya mengoreksi catatan itu sesegera mungkin, dan mereka tahu saya dan setiap pejabat senior dan menteri lainnya, termasuk perdana menteri saat ini dan penghuni gedung yang sama saat itu, Rishi Sunak, percaya bahwa kami bekerja sama secara sah.”
Skandal itu melibatkan pihak-pihak yang melanggar lockdown (penguncian) di 10 Downing Street selama pandemi Covid-19.
“Saya sekarang dipaksa keluar dari Parlemen oleh segelintir orang tanpa bukti untuk mendukung pernyataan mereka, dan tanpa persetujuan bahkan dari anggota Partai Konservatif, apalagi pemilih yang lebih luas,” ujar Johnson pada Jumat (9/6/2023).
Dia menjelaskan, “Saya percaya preseden yang berbahaya dan meresahkan sedang ditetapkan.”
Dia menambahkan pemecatannya adalah “langkah pertama yang diperlukan” bagi anggota parlemen yang ingin membatalkan hasil referendum Brexit 2016.
Johnson mengundurkan diri, segera efektif, setelah dia menerima salinan laporan yang belum diterbitkan komite parlemen yang menyelidiki pernyataan menyesatkan yang dia buat di House of Commons mengenai Partygate.
Dia berargumen laporan itu "penuh dengan ketidakakuratan" dan komite tidak memberikan bukti dia "dengan sengaja atau sembrono menyesatkan Commons (parlemen)."
“Mereka tahu betul bahwa ketika saya berbicara di Commons, saya mengatakan apa yang saya yakini benar dan apa yang telah saya dalam pengarahan untuk katakan, seperti menteri lainnya,” papar Johnson.
Dia menekankan, “Mereka tahu saya mengoreksi catatan itu sesegera mungkin, dan mereka tahu saya dan setiap pejabat senior dan menteri lainnya, termasuk perdana menteri saat ini dan penghuni gedung yang sama saat itu, Rishi Sunak, percaya bahwa kami bekerja sama secara sah.”