Mengapa Rusia Tenggelamkan Kapal Perang Terakhir Ukraina Tak Masalah
loading...
A
A
A
Menurut Mertens, itu juga tidak akan banyak berguna dalam meluncurkan serangan amfibi di semenanjung Crimea yang dicaplok Rusia.
Menurut para pakar, Ukraina tidak memiliki kemampuan seperti itu, bahkan dengan kapalnya sekalipun.
Paul van Hooft, analis HCSS lainnya, mengatakan kepada Newsweek bahwa banyak informasi kontras telah beredar tentang Yuri Olefirenko, di mana Rusia sebelumnya mengeklaim telah merebut dan menghancurkan kapal tersebut.
Menurutnya, Rusia dapat menyerang kapal secara langsung, tanpa menenggelamkannya. Dia menambahkan bahwa beberapa informasi sumber terbuka juga menunjukkan bahwa kapal yang dirujuk Moskow tidak sesuai dengan deskripsi fisik Yuri Olefirenko.
Namun, menurut Mertens, itu berpotensi dihancurkan oleh rudal anti-kapal Rusia.
"Sangat mungkin kapal itu dihantam," kata Mark Grove, dosen senior di Pusat Studi Maritim Universitas Lincoln di Britannia Royal Naval College di Dartmouth, Inggris. "Tetapi kapal tua itu tidak begitu berharga bagi Ukraina," ujarnya.
"Kehancurannya memiliki nilai simbolis atau propaganda," katanya kepada Newsweek.
Pada April 2022, kapal Armada Laut Hitam Rusia, Moskva, tenggelam dalam kerugian paling besar bagi Angkatan Laut Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina pada Februari 2022.
Rusia menyalahkan kebakaran dan ledakan amunisi—kemudian cuaca—atas tenggelamnya kapal itu, meskipun banyak analis Barat dan intelijen Amerika Serikat menduga rudal anti-kapal Neptune milik Kyiv mungkin bertanggung jawab.
Menurut para pakar, Ukraina tidak memiliki kemampuan seperti itu, bahkan dengan kapalnya sekalipun.
Paul van Hooft, analis HCSS lainnya, mengatakan kepada Newsweek bahwa banyak informasi kontras telah beredar tentang Yuri Olefirenko, di mana Rusia sebelumnya mengeklaim telah merebut dan menghancurkan kapal tersebut.
Menurutnya, Rusia dapat menyerang kapal secara langsung, tanpa menenggelamkannya. Dia menambahkan bahwa beberapa informasi sumber terbuka juga menunjukkan bahwa kapal yang dirujuk Moskow tidak sesuai dengan deskripsi fisik Yuri Olefirenko.
Namun, menurut Mertens, itu berpotensi dihancurkan oleh rudal anti-kapal Rusia.
"Sangat mungkin kapal itu dihantam," kata Mark Grove, dosen senior di Pusat Studi Maritim Universitas Lincoln di Britannia Royal Naval College di Dartmouth, Inggris. "Tetapi kapal tua itu tidak begitu berharga bagi Ukraina," ujarnya.
"Kehancurannya memiliki nilai simbolis atau propaganda," katanya kepada Newsweek.
Pada April 2022, kapal Armada Laut Hitam Rusia, Moskva, tenggelam dalam kerugian paling besar bagi Angkatan Laut Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina pada Februari 2022.
Rusia menyalahkan kebakaran dan ledakan amunisi—kemudian cuaca—atas tenggelamnya kapal itu, meskipun banyak analis Barat dan intelijen Amerika Serikat menduga rudal anti-kapal Neptune milik Kyiv mungkin bertanggung jawab.
(mas)