Tragis! Terjebak Peperangan, Puluhan Bayi dan Anak-anak di Panti Asuhan Khartoum Tewas

Kamis, 01 Juni 2023 - 05:34 WIB
loading...
A A A
Puncaknya terjadi pada Jumat, dengan 14 kematian, diikuti 12 pada Sabtu.

AP memperoleh 11 akta kematian anak-anak di panti asuhan tersebut, di antaranya delapan bertanggal Minggu dan tiga bertanggal Sabtu. Semua sertifikat mencantumkan kolaps peredaran darah sebagai penyebab kematian, tetapi juga menyebutkan faktor penyebab lainnya seperti demam, dehidrasi, malnutrisi, dan gagal tumbuh.

Bahkan sebelum pertempuran pecah, panti asuhan tersebut kekurangan infrastruktur dan peralatan yang layak, kata Moustafa. Dua puluh hingga 25 anak dijejalkan ke dalam setiap kamar, banyak yang tidur di tanah. Bayi berlipat ganda di boks logam merah muda.

Panti asuhan ini didirikan pada tahun 1961. Meski mendapat dana dari pemerintah, namun sangat bergantung pada sumbangan dan bantuan dari badan amal lokal dan internasional.

Panti asuhan itu menjadi berita utama di masa lalu, terakhir pada Februari 2022 ketika setidaknya 54 anak dilaporkan meninggal dalam waktu kurang dari tiga bulan. Pada saat itu, para aktivis meluncurkan permohonan bantuan online, dan militer mengirimkan bantuan makanan dan bantuan lainnya.

Fasilitas yang dikelola pemerintah berada di gedung tiga lantai dengan taman bermain di daerah Daym di pusat Khartoum. Daerah tersebut telah mengalami beberapa pertempuran paling sengit, dengan peluru dan peluru nyasar mengenai rumah terdekat dan infrastruktur sipil lainnya, menurut pekerja dan fotografer lepas yang bekerja dengan AP yang tinggal di dekat panti asuhan.

Berita kematian tersebut menyebabkan kemarahan publik, dengan para aktivis meminta bantuan untuk anak-anak tersebut.

Nazim Sirag, seorang aktivis yang mengepalai badan amal lokal Hadhreen, telah memimpin upaya untuk menyediakan sukarelawan dan pasokan ke panti asuhan.

Mulai Minggu, makanan, obat-obatan, dan susu formula bayi sampai di fasilitas tersebut, katanya. Badan amal itu juga memperbaiki peralatan, saluran listrik, dan generator cadangan.

Sirag mengatakan situasinya tetap sulit, dan pekerja panti asuhan meminta anak-anak itu dipindahkan dari Khartoum. Jika tidak, kata Abdalla, “Anda tidak tahu apa yang akan terjadi besok.”
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1665 seconds (0.1#10.140)