4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Senin, 29 Mei 2023 - 21:11 WIB
loading...
4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya
Afghanistan memiliki sejarah panjang, termasuk mengalahkan 2 negara adidaya. Foto/Reuters
A A A
KABUL - Afghanistan kembali menjadi negara merdeka setelah Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus 2021. Afghanistan menjadi negara satu-satunya di dunia yang mampu mengusir negara adidaya yang menjajah.

Sejarah mencatat bahwa Afghanistan merupakan bangsa pejuang. Mereka memiliki sejarah panjang sebagai bangsa yang besar. Namun, ekstremisme dan dominasi kelompok yang hanya berjuang untuk kepentingan sendiri menjadikan Afghanistan terseok-seok dalam memajukan negaranya.

Berikut 4 fakta tentang Afghanistan.



1. Menaklukkan Uni Soviet

4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Foto/Reuters

Tentara Uni Soviet berhasil merebut Bandara Kabul pada 24 Desember 1979. Itu bertepatan ketika Soviet mengirimkan ribuan tentaranya ke Afghanistan. Pada 1 Januari 1980, Soviet membentuk pemerintahan pro-Soviet yang dipimpin oleh mantan pengasingan Afghanistan, Babrak Karmal.

Kelompok Islam menentang pendudukan Soviet. Mereka menentang paham komunisme yang melakukan penindasan terhadap agama. Namun, Tentara Afghanistan mendukung Tentara Merah Soviet.

Kelompok pejuang Islam yang disebut Mujahidin bertekad untuk melawan Soviet. Mereka dipersenjatai oleh China dan Amerika Serikat. Mereka mendapatkan pelatihan khusus dari CIA.

Mujahidin menggunakan taktik gerilya melawan Tentara Merah. Dengan menggunakan serangan tabrak lari, mereka menguasai daerah pedesaan dan pegunungan di Afghanistan.

Soviet berada di bawah tekanan untuk mundur dari Afghanistan. Banyak negara Timur Tengah mengkritik invasi tersebut. Ketika Mikhail Gorbachev berkuasa pada 1985, dia menarik pasukan dari Afghanistan. Soviet menandatangani perjanjian damai pada 1988. Mereka telah menarik diri dari negara tersebut pada tahun 1989.

2. Mengusir Tentara AS

4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Foto/Reuters

Penerbangan militer AS terakhir dari Afghanistan pada Desember 2021. Itu menjadi "babak terakhir" dalam invasi Afghanistan yang berlangsung selama 20 tahun. Dunia menyaksikan bahwa AS menyerahkan Afghanistan kembali ke Taliban.

Perang Afghanistan dimulai di bawah Presiden AS George W. Bush sebagai perburuan Al Qaeda dan Osama bin Laden, pemimpin Qaeda yang menginisiasi serangan 11 September di AS.. "Pada skor itu, itu berhasil: Al Qaeda diusir dan Bin Laden dibunuh oleh tim SEAL Amerika di Pakistan pada tahun 2011. Tapi 20 tahun, tiga presiden, lebih dari USD2 triliun, dan 170.000 nyawa setelah invasi tahun 2001, perang terpanjang Amerika gagal di hampir setiap tujuan lainnya,” demikian tulis The New York Times.

Kenapa AS kalah kembali di Afghanistan? Pendudukan AS yang lama memungkinkan Taliban untuk berkumpul kembali. "Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa kemenangan memiliki seratus ayah dan kekalahan adalah yatim piatu," kata mantan Presiden John F. Kennedy pada 1961, setelah kegagalan Teluk Babi.

3. Peradaban Kuno yang Kaya

4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Foto/Reuters

Afghanistan memiliki lukisan cat minyak tertua di dunia. Para ilmuwan menemukan lukisan di dinding gua dan memberi tanggal pada abad ke-7 Masehi. Padahal, orang Eropa menggunakan minyak untuk melukis sekitar abad ke-13. Lukisan gua menggambarkan Buddha dalam jubah vermilion dan makhluk mitos. Gua-gua itu berada di dekat Buddha Bamyan.

4. Penghasil Opium Terbesar

4 Fakta tentang Afghanistan, Pernah Taklukkan 2 Negara Adidaya

Foto/Reuters

Afghanistan adalah pembudidaya bunga poppy terbaik di dunia. Bunga poppy ini menghasilkan residu kuning lengket yang digunakan orang untuk membuat heroin dan opium.

Menurut Badan PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), Afghanistan merupakan penghasil opium terbesar di dunia. Pada 2021, Afghanistan adalah sumber lebih dari 90% pasokan opium dunia. Itu menjadi sumber lebih dari 95% pasokan opium Eropa.

Pertanian opium menjadi sumber pekerjaan utama di Afghanistan. Menurut PBB, pertanian opium mempekerjakan sekitar 120.000 orang Afghanistan dan menghasilkan sekitar USD300-400 juta per tahun.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)