Perjalanan Karier Erdogan, Presiden Turki yang Menjabat Selama Tiga Periode
loading...
A
A
A
ANKARA - Recep Tayyip Erdogan diketahui telah memenangkan pemilihan umum (pemilu) Turki pada putaran kedua yang dilaksanakan pada Minggu, (28/5/2023). Kemenangan tersebut menandakan jika masa pemerintahan Erdogan akan berlanjut hingga 2028.
Dalam perhitungannya, Erdogan berhasil unggul atas pesaingnya, Kemal Kilicdaroglu dari partai oposisi dengan perbandingan 52% berbanding 48% suara.
Usai dinyatakan unggul, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan pemimpin NATO pun mengucapkan selamat kepada Erdogan.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Turki, Erdogan telah meniti karier dalam waktu yang cukup panjang. Kepiawaiannya dalam berpolitik telah dimulai sejak terjun menjadi anggota partai.
Recep Tayyip Erdogan diketahui lahir di Istanbul pada tanggal 26 Februari 1954. Ia merupakan Presiden Turki yang telah menjabat selama tiga periode secara berurutan.
Karier politik Erdogan dimulai sejak dirinya aktif dengan Partai Kesejahteraan yang didirikan pada tahun 1983. Dua tahun setelahnya, ia pun diangkat menjadi Kepala Partai Kesejahteraan Provinsi Istanbul.
Selama masa jabatannya sebagai Kepala Provinsi Istanbul, Erdogan telah melaksanakan program yang bertujuan untuk mendorong partisipasi perempuan dan pemuda dalam politik. Program tersebut pun berhasil dan membuatnya diakui dan dihormati masyarakat Istanbul.
Atas prestasi pertamanya itu, Erdogan pun kemudian terpilih menjadi Wali Kota Metropolitan Istanbul pada pemilu yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 1994. Lebih dari periode sebelumnya, ia pun juga telah banyak mengukir prestasi ketika menjadi wali kota.
Selama masa jabatannya sebagai wali kota, ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang telah memberikan solusi yang tepat dan akurat. Berbagai masalah seperti kekeringan, kemacetan hingga kemiskinan juga diselesaikan dengan mudah.
Karier mentereng Erdogan pun sempat terhenti lantaran dirinya masuk ke dalam penjara. Pada tanggal 12 Desember 1997, ia pernah membaca puisi dari buku yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan diterbitkan oleh sebuah lembaga negara. Sejak saat itu, ia pun dikurung selama 4 bulan penjara.
Setelah lepas dari kurungan penjara, dia kembali ke dunia politik. Namun partainya telah dilarang karena melanggar prinsip-prinsip sekuler yang ketat dari negara Turki Modern.
Pada Agustus 2001, ia pun mendirikan partai baru bernama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berakar pada Islam dengan sekutu Abdullah Gul.
Di tahun 2002, AKP memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen dan Erdogan pun diangkat menjadi perdana menteri.
Selama tiga periode dirinya menjadi seorang perdana menteri, Erdogan dinilai sebagai pemimpin yang otoriter dan secara nyata meningkatkan kekuasaannya.
Hal itu dibuktikan dengan ia memenjarakan beberapa militer senior yang berencana menggulingkan AKP pada tahun 2013.
Setelah mencapai batas masa jabatannya sebagai perdana menteri, Erdogan kemudian menjadi kandidat AKP dalam pemilihan presiden langsung pertama Turki pada tahun 2014.
Atas kerja kerasnya, ia pun terpilih menjadi Presiden ke-12 dengan perolehan suara sebanyak 52% suara.
Seperti mengulang posisinya sebagai perdana menteri, Erdogan pun berhasil mempertahankan kekuasaannya sebagai Presiden Turki hingga pada tahun 2028 mendatang.
Kemenangan Erdogan sebenarnya banyak yang tidak menyangka dan bahkan sebagian besar lembaga survei telah mengunggulkan nama Kemal Kilicdaroglu. Namun karena cengkeraman Erdogan yang sangat kuat membuatnya sulit untuk disingkirkan.
Dalam perhitungannya, Erdogan berhasil unggul atas pesaingnya, Kemal Kilicdaroglu dari partai oposisi dengan perbandingan 52% berbanding 48% suara.
Usai dinyatakan unggul, Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan pemimpin NATO pun mengucapkan selamat kepada Erdogan.
Sebelum menjadi orang nomor satu di Turki, Erdogan telah meniti karier dalam waktu yang cukup panjang. Kepiawaiannya dalam berpolitik telah dimulai sejak terjun menjadi anggota partai.
Perjalanan Karier Recep Tayyip Erdogan
Recep Tayyip Erdogan diketahui lahir di Istanbul pada tanggal 26 Februari 1954. Ia merupakan Presiden Turki yang telah menjabat selama tiga periode secara berurutan.
Karier politik Erdogan dimulai sejak dirinya aktif dengan Partai Kesejahteraan yang didirikan pada tahun 1983. Dua tahun setelahnya, ia pun diangkat menjadi Kepala Partai Kesejahteraan Provinsi Istanbul.
Selama masa jabatannya sebagai Kepala Provinsi Istanbul, Erdogan telah melaksanakan program yang bertujuan untuk mendorong partisipasi perempuan dan pemuda dalam politik. Program tersebut pun berhasil dan membuatnya diakui dan dihormati masyarakat Istanbul.
Atas prestasi pertamanya itu, Erdogan pun kemudian terpilih menjadi Wali Kota Metropolitan Istanbul pada pemilu yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 1994. Lebih dari periode sebelumnya, ia pun juga telah banyak mengukir prestasi ketika menjadi wali kota.
Selama masa jabatannya sebagai wali kota, ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang telah memberikan solusi yang tepat dan akurat. Berbagai masalah seperti kekeringan, kemacetan hingga kemiskinan juga diselesaikan dengan mudah.
Karier mentereng Erdogan pun sempat terhenti lantaran dirinya masuk ke dalam penjara. Pada tanggal 12 Desember 1997, ia pernah membaca puisi dari buku yang direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional dan diterbitkan oleh sebuah lembaga negara. Sejak saat itu, ia pun dikurung selama 4 bulan penjara.
Setelah lepas dari kurungan penjara, dia kembali ke dunia politik. Namun partainya telah dilarang karena melanggar prinsip-prinsip sekuler yang ketat dari negara Turki Modern.
Pada Agustus 2001, ia pun mendirikan partai baru bernama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berakar pada Islam dengan sekutu Abdullah Gul.
Di tahun 2002, AKP memenangkan mayoritas dalam pemilihan parlemen dan Erdogan pun diangkat menjadi perdana menteri.
Selama tiga periode dirinya menjadi seorang perdana menteri, Erdogan dinilai sebagai pemimpin yang otoriter dan secara nyata meningkatkan kekuasaannya.
Hal itu dibuktikan dengan ia memenjarakan beberapa militer senior yang berencana menggulingkan AKP pada tahun 2013.
Setelah mencapai batas masa jabatannya sebagai perdana menteri, Erdogan kemudian menjadi kandidat AKP dalam pemilihan presiden langsung pertama Turki pada tahun 2014.
Atas kerja kerasnya, ia pun terpilih menjadi Presiden ke-12 dengan perolehan suara sebanyak 52% suara.
Seperti mengulang posisinya sebagai perdana menteri, Erdogan pun berhasil mempertahankan kekuasaannya sebagai Presiden Turki hingga pada tahun 2028 mendatang.
Kemenangan Erdogan sebenarnya banyak yang tidak menyangka dan bahkan sebagian besar lembaga survei telah mengunggulkan nama Kemal Kilicdaroglu. Namun karena cengkeraman Erdogan yang sangat kuat membuatnya sulit untuk disingkirkan.
(sya)