2 Kelompok Anti-Putin yang Menyerang Wilayah Rusia

Rabu, 24 Mei 2023 - 10:06 WIB
loading...
A A A
2. Korps Sukarelawan Rusia (RDK)

2 Kelompok Anti-Putin yang Menyerang Wilayah Rusia

Foto/Reuters

The Russian Volunteer Corps (RDK) atau Korps Sukarelawan Rusia menjadi terkenal pada Maret 2023, mengambil bagian dalam serangan lintas batas di wilayah Bryansk Rusia yang dikatakan melibatkan 45 orang.

Laporan Rusia yang belum dikonfirmasi melaporkan tentang penembakan, korban dan sandera. RDK menyatakan telah melintasi perbatasan Rusia dan mengklaim Rusia memberontak melawan pemerintah mereka. Kelompok itu mengatakan tidak menyandera dan mundur dengan aman ke wilayah Ukraina.

Pemimpin RDK yakni Denis Kapustin atau Denis Nikitin, seorang nasionalis Rusia, dan kelompok tersebut secara terbuka mendukung negara mono-etnis Rusia. Nikitin mengatakan bahwa sementara mereka berdua mencari "penggulingan rezim Putin", para pejuang legiun lebih cenderung menyebut diri mereka sentris.

Namun, pada 22 Mei 2023 Nikiti mengumumkan telah membebaskan desa Rusia Kozinka, tepat di seberang perbatasan Ukraina dan di barat daya Belgorod. "Legiun dan RDK terus membebaskan wilayah Belgorod," klaimnya. "Sekali lagi, mitos bahwa warga Rusia aman dan Federasi Rusia kuat telah dihancurkan," tambahnya. Dia kemudian memposting video balon yang membawa benderanya di atas Moskow.

Pada 2020, situs web investigasi Ukraina menuduh Denis memiliki hubungan dengan kelompok neo-Nazi dan Nikitin pernah berbicara di masa lalu sebagai bagian dari gerakan hooligan sepak bola. Kelompok RDK menuduh oposisi arus utama Rusia duduk di pagar dalam perang Ukraina.

Fortuna, salah satu anggota korp, menyatakan kepada media Ukraina November 2022 bahwa mereka berjumlah 120 orang. "Kami adalah unit sukarela, kami bukan wajib militer atau prajurit kontrak seperti warga negara Ukraina,” demikian keterangan Fortuna.

Ukuran legiun tidak jelas tetapi menurut situs webnya, mereka mengklaim bertempur dalam kerja sama penuh dengan Angkatan Bersenjata Ukraina dan di bawah kepemimpinan komando Ukraina.

Seorang anggota yang dikenal sebagai Caesar, yang bisa dibilang prajurit paling terkenal, bersikeras tidak ada orang di legiun yang dipaksa untuk bergabung dan semua anggota adalah tentara kontrak dengan legiun internasional Ukraina. Meskipun dia mengatakan sejumlah kecil adalah tentara Rusia yang telah menyerah kepada pasukan Ukraina, mereka melakukannya justru untuk berpindah pihak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1438 seconds (0.1#10.140)