4 Alasan Kenapa Perang Bakhmut sebagai Kemenangan Berdarah-darah bagi Wagner

Selasa, 23 Mei 2023 - 15:42 WIB
loading...
A A A
Romanenko mengungkapkan, pasukan Kiev masih menguasi beberapa bukti di dekat Bakhmut. Itu bertujuan mencegah tentara Rusia bergerak maju ke kota Chasiv Yar, Konstantinivka, Kramatorsk dan Sloviansk.

Baca Juga: Zelensky: Bakhmut Tidak Diduduki oleh Rusia!

2. 100.000 Tentara Rusia Tewas


Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa Rusia telah kehilangan 100.000 tentaranya di Bakhmut sejak Juli tahun lalu. Itu lebih banyak dibandingkan penduduk kota tersebut sebelum perang.

Sumber NATO menyatakan, Rusia kehilangan lima tentaranya setiap satu tentara Ukraina yang meninggal.

Presiden Zelensky menyebut Bakhmut sebagai "benteng" moral bagi tentara Ukraina. Harapannya adalah pertempuran untuk
Bakhmut dapat menumpulkan kemampuan Rusia untuk melakukan operasi ofensifnya sendiri, serta menewaskan banyak tentara dan mengurangi persediaan logistik.

3. Pertempuran Urban Paling Berat

4 Alasan Kenapa Perang Bakhmut sebagai Kemenangan Berdarah-darah bagi Wagner

Foto/Reuters

Bakhmut menjadi medan pertempuran urban paling berat sejak Perang Dunia II. Diceritakan Deputi Komandan Ukraina, Andriy, mengatakan konflik di Bakhmut sangatlah mengerikan.

"Pasukan musuh menyerang posisi kita setiap siang, malam, dan pagi. Kita bertempur dengan kekuatan yang kita miliki. Itu sungguh sulit dan mengerikan," kata Andriy.

Kemenangan di Bakhmut diraih dengan biaya yang besar bagi Putin dan memberikan bayang-bayang masa depan pertempuran di Ukraina. "Pertempuran besar sudah kita lihat di Bakhmut," kata Jeffrey Edmonds, pakar Rusia dan mantan analis militer CIA.

4. Semuanya Diserang
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1144 seconds (0.1#10.140)