4 Alasan Kenapa Perang Bakhmut sebagai Kemenangan Berdarah-darah bagi Wagner
loading...
A
A
A
KIEV - Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Bakhmut seperti Hiroshima setelah dibom nuklir. Kota yang pernah dihuni 70.000 orang sebelum perang kini menjadi puing-puing setelah perang selama 10 bulan lamanya.
"Tak ada yang tertinggal," kata Zelensky di depan para pemimpin G-7 di Hiroshima pada Minggu (21/5/2023). Sebelumnya, pemimpin tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin mengumumkan kemenangan Bakhmut. Meskipun Kiev mengklaim masih memegang wilayah pinggiran Bakhmut seperti pertambangan dan universitas.
Kemenangan itu lebih hanya sebagai simbolis dibandingkan strategis, khususnya bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. Bakhmut direbut oleh pasukan Wagner , kelompok tentara bayaran yang mengandalkan narapidana dan kerap berperang tanpa terkoordinasi dengan baik.
Para pakar militer menyebut kemenangan Bakhmut sebagai kemenangan pyrrhic atau kemenangan yang diperoleh dengan berdarah-darah dengan mengorbankan banyak tentara dan mengalami kerugian besar. Berikut 4 alasan kemenangan di Bakhmut disebut dengan kemenangan pyrrhic.
1.Kerugian Besar
Foto/Reuters
Pakar militer Ukraina mengatakan Wagner harus berdarah-darah karena kehilangan banyak tentara bayaran dan kekurangan persenjataan akibat perang jalanan.
"Ini merupakan kemenangan Pyrrhic bagi Wagner," kata Letnan Jenderal Ihor Romanenko, mantan deputi kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina, kepada Al Jazeera. "Prigozhin memahami hal itu," tuturnya.
Prigozhin dikabarkan membuat janji personal kepada Putin untuk merebut Bakhmut, meskipun kota tersebut tidak terlalu signifikan bagi tentara Ukraina yang telah merubah rute logistik.
"Tak ada yang tertinggal," kata Zelensky di depan para pemimpin G-7 di Hiroshima pada Minggu (21/5/2023). Sebelumnya, pemimpin tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin mengumumkan kemenangan Bakhmut. Meskipun Kiev mengklaim masih memegang wilayah pinggiran Bakhmut seperti pertambangan dan universitas.
Kemenangan itu lebih hanya sebagai simbolis dibandingkan strategis, khususnya bagi Presiden Rusia Vladimir Putin. Bakhmut direbut oleh pasukan Wagner , kelompok tentara bayaran yang mengandalkan narapidana dan kerap berperang tanpa terkoordinasi dengan baik.
Para pakar militer menyebut kemenangan Bakhmut sebagai kemenangan pyrrhic atau kemenangan yang diperoleh dengan berdarah-darah dengan mengorbankan banyak tentara dan mengalami kerugian besar. Berikut 4 alasan kemenangan di Bakhmut disebut dengan kemenangan pyrrhic.
1.Kerugian Besar
Foto/Reuters
Pakar militer Ukraina mengatakan Wagner harus berdarah-darah karena kehilangan banyak tentara bayaran dan kekurangan persenjataan akibat perang jalanan.
"Ini merupakan kemenangan Pyrrhic bagi Wagner," kata Letnan Jenderal Ihor Romanenko, mantan deputi kepala Staf Angkatan Bersenjata Ukraina, kepada Al Jazeera. "Prigozhin memahami hal itu," tuturnya.
Prigozhin dikabarkan membuat janji personal kepada Putin untuk merebut Bakhmut, meskipun kota tersebut tidak terlalu signifikan bagi tentara Ukraina yang telah merubah rute logistik.