10 Negara yang Dulunya Miskin Sekarang Kaya Raya

Selasa, 23 Mei 2023 - 12:18 WIB
loading...
A A A
Industri elektronik dan baja terus berkembang pada 1970-an dan mencapai pertumbuhan hingga 7,8%. Ketika kekuasaan militer berakhir pada 1993, Korea Selatan menjadi negara maju. Kini pendapatan per kapitanya mencapai USD34.940 dan lebih tinggi dibandingkan Portugal, Israel, Kuwait dan Spanyol.



6. Spanyol

Spanyol dulunya merupakan negara agraris miskin. Negara itu pernah mengalami kehancuran akibat perang saudara pada 1930-an. Itu mengakibatkan kediktatoran represif yang melumpuhkan ekonomi selama beberapa dekade, dengan situasi keuangan buruk sepanjang 1940-an dan 1950-an.

Pemerintah fasis Jenderal Francisco Franco hanya fokus pada swasembada ekonomi selama beberapa dekade sehingga menutup Spanyol dari dunia luar dan membatasi impor. Kebijakan ini menyebabkan pertumbuhan mencapai ilai negatif, mata uang terdevaluasi, dan kekurangan barang-barang penting yang parah.

Ketika Eropa Barat menjadi lebih kaya, Spanyol justru mengalami kemunduran. Pada 1959, Franco mengubah taktik dan mengganti menteri tua dalam pemerintahannya dengan menteri yang lebih muda dan liberal secara ekonomi. Dia memprakarsai rencana pembangunan Spanyol dalam bidang ekonomi.

Selama1960-an, Spanyol mengalami industrialisasi besar-besaran dan membuka diri terhadap dunia luar. Sejumlah besar pabrik dibangun di seluruh negeri dan pariwisata berkembang pesat. PDB per kapita, yang hanya USD7.359 pada 1960, meningkat lebih dari dua kali lipat pada saat pemerintahan fasis berakhir pada tahun 1975. Saat ini, menjadi USD30.058.

Sejak 1975, Spanyol telah beralih ke demokrasi modern yang makmur. Negara ini bergabung dengan Uni Eropa pada 1986 dan tahun-tahun pertumbuhan dan standar hidup yang meningkat.

Perekonomian terpukul selama Resesi Besar Spanyol tahun 2008 hingga 2013, tetapi sekarang sedang menuju pemulihan, negara tersebut mungkin lebih terlindungi dari krisis keuangan yang sedang berlangsung yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina daripada Uni Eropa lainnya. negara. Ini sebagian karena kurang bergantung pada energi Rusia dan telah mengalami ledakan besar dalam pendapatan pariwisata sejak pembatasan COVID-19 dilonggarkan.

7. Singapura
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)