Coba Bendung Pengaruh China di Pasifik, AS-Papua Nugini Teken Pakta Keamanan

Selasa, 23 Mei 2023 - 01:30 WIB
loading...
Coba Bendung Pengaruh...
Coba Bendung Pengaruh China di Pasifik, AS-Papua Nugini Teken Pakta Keamanan. FOTO/GI
A A A
PORT MORESBY - Papua Nugini menandatangani pakta pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) pada Senin (22/5/2023). Kesepakatan ini memberikan pasukan AS akses ke lapangan terbang dan pelabuhan di wilayah Papua Nugini.

Washington memiliki kekhawatiran yang semakin besar tentang kebangkitan China di kawasan Pasifik. Beijing mencoba merayu negara-negara dengan serangkaian insentif diplomatik dan keuangan sebagai imbalan atas dukungan strategis.



Seperti dilaporkan AFP, Menteri Pertahanan Papua Nugini, Win Bakri Daki menandatangani kesepakatan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelum dimulainya pertemuan AS dengan para pemimpin 14 negara kepulauan Pasifik Selatan di ibu kota Port Moresby.

"Perjanjian kerja sama pertahanan telah selesai," kata Perdana Menteri James Marape pada upacara penandatanganan. Ia menambahkan bahwa pulau Pasifik itu "meningkatkan" hubungannya dengan AS.

Blinken mengatakan, masing-masing pihak dari kedua negara akan dapat menaiki kapal satu sama lain, berbagi keahlian teknis dan "patroli yang lebih baik" di laut bersama.



"Kami bekerja sama untuk membentuk masa depan. Kami sangat menantikan untuk membawa kemitraan kami ke tingkat selanjutnya," kata Blinken.

Sebagai tanda persaingan yang semakin intensif atas Pasifik Selatan, Blinken tidak sendirian dalam mewakili kekuatan besar yang bertujuan untuk melawan pertumbuhan ekonomi, politik, dan militer Beijing.

AS khawatir pijakan militer China di Pasifik Selatan dapat mengepung fasilitasnya di Guam, dan membuat pertahanan Taiwan lebih rumit jika terjadi invasi China.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pakta keamanan dengan PNG akan "meningkatkan kerja sama keamanan dan semakin memperkuat hubungan bilateral kita, meningkatkan kapasitas Pasukan Pertahanan PNG, dan meningkatkan stabilitas dan keamanan di kawasan".



"Port Moresby bukan lagi pos terdepan diplomatik yang mengantuk seperti dulu," kata Gordon Peake, penasihat senior untuk Kepulauan Pasifik di Institut Perdamaian Amerika Serikat.

"Sementara China mungkin tidak disebutkan di mana pun dalam dokumen itu, itu adalah subteks penting dalam kisah memperdalam hubungan AS-PNG ini," lanjutnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Siapa Pelaku Ledakan...
Siapa Pelaku Ledakan Pelabuhan Iran? Mengungkap Fakta di Balik Tragedi Shahid Rajaee
Rekomendasi
Profil Aura Cinta, Remaja...
Profil Aura Cinta, Remaja Bekasi yang Viral usai Debat dengan Dedi Mulyadi
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
X Dilaporkan Blokir...
X Dilaporkan Blokir Akun-akun Pengkritik Elon Musk
Berita Terkini
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
1 jam yang lalu
Mengapa Hamas Menolak...
Mengapa Hamas Menolak Penunjukkan Hussein al-Sheikh sebagai Pengganti Mahmoud Abbas?
2 jam yang lalu
Kenapa Rusia Tidak Datang...
Kenapa Rusia Tidak Datang ke Pemakaman Paus Fransiskus?
3 jam yang lalu
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
4 jam yang lalu
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
6 jam yang lalu
Spanyol dan Portugal...
Spanyol dan Portugal Lumpuh, Kereta Api Macet, Transaksi Hanya dengan Uang Tunai
8 jam yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved