4 Negara di Asia Paling Rajin Eksekusi Mati Para Demonstran
loading...
A
A
A
Pada Januari 2022, aktivitas demokrasi Ko Jimmy dan mantan anggota parlemen Liga Nasional Demokrasi Phyo Zayar Thaw dijatuhi hukuman mati. Pemerintah junta militer menyatakan dua orang itu terlibat dalam tindakan teroris dan pembunuhan warga sipil.
PBB menyebut tindakan Myanmar itu melanggar hak hidup, kebebasan dan keamanan orang. "Sekjen PBB menyerukan upaya untuk menghormati kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai hak dasar," kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, dilansir CNN.
Semenjak kudeta pada Februari 2021, pemerintahan junta militer menggunakan ancaman hukuman mati bagi para aktivis dan demonstran. peningkatan hukuman mati pada 2021 mencapai 86 orang, padahal pada 2020 hanya satu orang yang dijatuhi vonis mati.
4. China
Foto/Reuters
Amnesty International menyatakan bahwa China dikenal sebagai negara yang kerap menjatuhkan hukuman mati. Tapi, karena ketertutupan negara itu, tidak ada jumlah orang yang divonis mati dan dieksekusi.
"Jumlah itu tetap tidak diketahui karena itu menjadi rahasia negara," demikian keterangan Amnesty International. Dikarenakan tidak ada transparansi, Amnesty International memprediksi ribuan orang dieksekusi mati setiap tahunnya di China.
PBB menyebut tindakan Myanmar itu melanggar hak hidup, kebebasan dan keamanan orang. "Sekjen PBB menyerukan upaya untuk menghormati kebebasan berpendapat dan berekspresi sebagai hak dasar," kata juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, dilansir CNN.
Semenjak kudeta pada Februari 2021, pemerintahan junta militer menggunakan ancaman hukuman mati bagi para aktivis dan demonstran. peningkatan hukuman mati pada 2021 mencapai 86 orang, padahal pada 2020 hanya satu orang yang dijatuhi vonis mati.
4. China
Foto/Reuters
Amnesty International menyatakan bahwa China dikenal sebagai negara yang kerap menjatuhkan hukuman mati. Tapi, karena ketertutupan negara itu, tidak ada jumlah orang yang divonis mati dan dieksekusi.
"Jumlah itu tetap tidak diketahui karena itu menjadi rahasia negara," demikian keterangan Amnesty International. Dikarenakan tidak ada transparansi, Amnesty International memprediksi ribuan orang dieksekusi mati setiap tahunnya di China.
(ahm)