Stand-up Comedian China Ditangkap karena Jadikan Militer Komunis Bahan Lelucon
loading...
A
A
A
BEIJING - Li Haoshi, seorang stand-up comedian China , ditangkap pihak berwenang setelah menjadikan militer komunis negaranya sebagai bahan lelucon selama pertunjukan baru-baru ini.
Aksi lawakannya telah membuat marah pemerintah komunis China.
Li Haoshi didakwa atas leluconnya yang dianggap mengorbankan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Perusahaan yang mempekerjakan Li juga didenda senilai USD1,2 juta.
"Kami tidak akan pernah mengizinkan perusahaan atau individu mana pun untuk menggunakan Ibu Kota China sebagai panggung untuk memfitnah citra mulia PLA," kata Biro Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China cabang Beijing dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Washington Times, Jumat (19/5/2023).
Li tampil di Century Theater di Beijing pekan lalu ketika dia mengatakan bahwa dia memiliki dua anjing liar sejak meninggalkan Shanghai untuk pindah ke ibu kota negara.
Dia kemudian berkata bahwa anjing-anjing itu mengejar seekor tupai sebelum melanjutkan ke bagian lucunya.
"Anjing lain yang Anda lihat akan membuat Anda berpikir mereka menggemaskan," bunyi terjemahan lelucon Li yang dikutip BBC.
"Kedua anjing ini hanya mengingatkan saya pada....'Berjuang untuk menang, menempa perilaku teladan'."
Ungkapan itu adalah slogan terkenal Partai Komunis China yang dikaitkan dengan Presiden Xi Jinping.
Setelah lelucon itu menjadi viral, sebuah penyelidikan diluncurkan oleh Badan Penegakan Hukum Kebudayaan Beijing dan lembaga lainnya.
Li dan perusahaan yang mempekerjakannya berusaha menjauhkan diri dari ucapan itu.
Di media sosial, Li mengatakan dia merasakan penyesalan yang mendalam. "Karena menggunakan analogi yang sangat tidak cocok untuk membawa perasaan dan asosiasi yang buruk kepada penonton," katanya.
Shanghai Xiaoguo Culture Media Co, perusahaan yang mempekerjakan Li, memutuskan kontraknya.
People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China, melaporkan bahwa komedian harus membatasi pidato mereka dan menempatkan humor di atas segalanya adalah kesalahan.
Pihak berwenang juga telah melarang banyak acara bincang-bincang yang menyediakan platform bagi komedian yang populer di kalangan anak muda di China.
Aksi lawakannya telah membuat marah pemerintah komunis China.
Li Haoshi didakwa atas leluconnya yang dianggap mengorbankan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Perusahaan yang mempekerjakan Li juga didenda senilai USD1,2 juta.
"Kami tidak akan pernah mengizinkan perusahaan atau individu mana pun untuk menggunakan Ibu Kota China sebagai panggung untuk memfitnah citra mulia PLA," kata Biro Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China cabang Beijing dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Washington Times, Jumat (19/5/2023).
Li tampil di Century Theater di Beijing pekan lalu ketika dia mengatakan bahwa dia memiliki dua anjing liar sejak meninggalkan Shanghai untuk pindah ke ibu kota negara.
Dia kemudian berkata bahwa anjing-anjing itu mengejar seekor tupai sebelum melanjutkan ke bagian lucunya.
"Anjing lain yang Anda lihat akan membuat Anda berpikir mereka menggemaskan," bunyi terjemahan lelucon Li yang dikutip BBC.
"Kedua anjing ini hanya mengingatkan saya pada....'Berjuang untuk menang, menempa perilaku teladan'."
Ungkapan itu adalah slogan terkenal Partai Komunis China yang dikaitkan dengan Presiden Xi Jinping.
Setelah lelucon itu menjadi viral, sebuah penyelidikan diluncurkan oleh Badan Penegakan Hukum Kebudayaan Beijing dan lembaga lainnya.
Li dan perusahaan yang mempekerjakannya berusaha menjauhkan diri dari ucapan itu.
Di media sosial, Li mengatakan dia merasakan penyesalan yang mendalam. "Karena menggunakan analogi yang sangat tidak cocok untuk membawa perasaan dan asosiasi yang buruk kepada penonton," katanya.
Shanghai Xiaoguo Culture Media Co, perusahaan yang mempekerjakan Li, memutuskan kontraknya.
People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China, melaporkan bahwa komedian harus membatasi pidato mereka dan menempatkan humor di atas segalanya adalah kesalahan.
Pihak berwenang juga telah melarang banyak acara bincang-bincang yang menyediakan platform bagi komedian yang populer di kalangan anak muda di China.
(mas)