5 Misil Hipersonik yang Dibanggakan Presiden Putin
loading...
A
A
A
Kinzhal merupakan misil yang diluncurkan dari pesawat dan memiliki kemampuan nuklir. Itu mempunyai daya jelajah hingga 3.000 km dan diluncurkan dari pesawat pengebom Tu-22M3.
Misil itu juga bisa dibawa oleh pesawat MiG-31K. Kinzhal mulai digunakan sejak 2018 dan tidak ada kejelasan berapa banyak misil tersebut yang telah diproduksi.
4. Avangard
Avangard merupakan misil hipersonik dengan kemampuan fleksibel yang bisa diluncurkan dari kendaraan sistem misil di darat. Itu memiliki performa terbaik.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan senjata tersebut mampu bermanuver untuk mencapai target dan menghancurkan sistem misil musuh.
Avangard mampu mencapai kecepatan Mach 20 atau 24.696 km per jam. Itu juga bisa dipasang hulu ledak nuklir.
Senjata itu dikenalkan kepada publik pada 2019. Saat, sedikitnya empat sistem misil Avangard aktif digunakan oleh Rusia.
5. Kh-95
Itu menjadi misil hipersonik Rusia terbaru yang diungkap Kolonel Vladimir Zarudnitsky pada Agustus 2021 pada jurnal Military Thought. "Supremasi saat ini di udara adalah kondisi vital untuk melaksanakan operasi pertempuran dengan sukses," ungkap Zarudnitsky. Dia mengungkapkan, pengembangan misil tersebut untuk meningkatkan kemampuan militer khususnya dalam sistem misil hipersonik.
Misil itu juga bisa dibawa oleh pesawat MiG-31K. Kinzhal mulai digunakan sejak 2018 dan tidak ada kejelasan berapa banyak misil tersebut yang telah diproduksi.
4. Avangard
Avangard merupakan misil hipersonik dengan kemampuan fleksibel yang bisa diluncurkan dari kendaraan sistem misil di darat. Itu memiliki performa terbaik.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan senjata tersebut mampu bermanuver untuk mencapai target dan menghancurkan sistem misil musuh.
Avangard mampu mencapai kecepatan Mach 20 atau 24.696 km per jam. Itu juga bisa dipasang hulu ledak nuklir.
Senjata itu dikenalkan kepada publik pada 2019. Saat, sedikitnya empat sistem misil Avangard aktif digunakan oleh Rusia.
5. Kh-95
Itu menjadi misil hipersonik Rusia terbaru yang diungkap Kolonel Vladimir Zarudnitsky pada Agustus 2021 pada jurnal Military Thought. "Supremasi saat ini di udara adalah kondisi vital untuk melaksanakan operasi pertempuran dengan sukses," ungkap Zarudnitsky. Dia mengungkapkan, pengembangan misil tersebut untuk meningkatkan kemampuan militer khususnya dalam sistem misil hipersonik.