2 Cara China Memperkuat Jaringan Intelijen, Salah Satunya Memanfaatkan Diaspora

Selasa, 16 Mei 2023 - 20:30 WIB
loading...
A A A
Biro Penyidik Federal (FBI) telah menyelidiki 2.000 insiden spionase China, peningkatan paling tajam dalam spionase ekonomi. Bahkan, FBI selalu membuka penyelidikan baru terkait spionase China setiap 10 jam.



2. Menyuap Pejabat untuk Dijadikan Aset

Untuk mendapatkan informasi penting, China menawarkan uang kepada para pejabat pemerintahan di suatu negara untuk menjadi aset. Nantinya, aset tersebut menjadi pengumpul informasi dan disampaikan kepada China.

Pada 2022, agen intelijen China He Guochun dan Wang Zheng menawarkan Bitcoin senilai USD61.000 kepada pejabat pemerintah Amerika Serikat untuk mendapatkan informasi rahasia. Kedua agen tersebut juga dinyatakan sukses merekrut pegawai AS untuk bekerja bagi pemerintah China. Demi menjadi aset, para agen spionase CHina mengeluarkan dana senilai USD14.600 dalam bentuk perhiasan hingga transfer melalui rekening.

Di Inggris, pada Januari 2022, MI5, badan intelijen domestik, memperingatkan adanya agen spionase China yang menginfiltrasi ke parlemen. Tudingan itu setelah Christine Ching Kui Lee yang diduga memiliki keterkaitan dengan Partai Komunis China dan berusaha mempengaruhi anggota parlemen.

Lee sudah memberikan banyak dana ke beberapa anggota parlemen Inggris, seperti Barry Gardiner dari Partai BUruh dan Ed Davey dari Partai Liberal Demokrat. Misalnya, Gardiner telah menerima lebih dari 420.000 poundsterling dalam lima tahun terakhir. Sedangkan Davey pernah menerima donasi 5.000 poundsterling ketika dia menjadi menteri energi.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1013 seconds (0.1#10.140)