China Dituduh Curi Teknologi AS untuk Bikin Jet Tempur Siluman J-20
loading...
A
A
A
WASHINGTON - China dituduh mencuri teknologi militer Amerika Serikat (AS) untuk membangun jet tempur siluman J-20 .
Tuduhan itu muncul dalam laporan Fox News Digitalyang mengutip para pakar militer Amerika. Para pakar memperingatkan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan Washington untuk melindungi informasi senjatanya dan mencegah Beijing membuat lompatan perkembangan yang begitu besar di masa depan.
“Apa yang kami ketahui adalah bahwa karena upaya spionase, J-20 [China] lebih canggih daripada yang seharusnya, dan itulah poin penting di sini,” kata mantan Pelaksana Tugas Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan James Anderson kepada Fox News Digital, yang dilansir Jumat (10/3/2023).
“Mereka mendapat untung besar dari pencurian mereka selama bertahun-tahun,” kata Anderson.
“Mereka telah memanfaatkannya dengan baik, dan mereka telah menghasilkan pesawat tempur generasi kelima yang canggih."
Namun dia mengatakan sulit untuk menentukan bagaimana J-20 kompatibel dengan jet tempur siluman F-22 Raptor AS karena kurang dari pertempuran yang sebenarnya.
Beijing memulai pengembangan pesawat tempur siluman J-20 untuk Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 2008 dengan tujuan untuk mengembangkan pesawat tempur yang dapat bersaing dengan pesawat tempur Amerika.
J-20 memulai penerbangan pertamanya pada tahun 2011 dan mulai beroperasi pada tahun 2017.
Tetapi laporan media-media Amerika yang muncul sejauh tahun 2015 mencatat kesamaan dalam teknologi dan kemampuan antara jet tempur China dan AS. Laporan Associated Press, misalnya, menunjukkan bahwa beberapa teknologinya, ternyata, mungkin berasal dari AS sendiri.
Tuduhan itu muncul dalam laporan Fox News Digitalyang mengutip para pakar militer Amerika. Para pakar memperingatkan bahwa lebih banyak yang harus dilakukan Washington untuk melindungi informasi senjatanya dan mencegah Beijing membuat lompatan perkembangan yang begitu besar di masa depan.
“Apa yang kami ketahui adalah bahwa karena upaya spionase, J-20 [China] lebih canggih daripada yang seharusnya, dan itulah poin penting di sini,” kata mantan Pelaksana Tugas Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan James Anderson kepada Fox News Digital, yang dilansir Jumat (10/3/2023).
“Mereka mendapat untung besar dari pencurian mereka selama bertahun-tahun,” kata Anderson.
“Mereka telah memanfaatkannya dengan baik, dan mereka telah menghasilkan pesawat tempur generasi kelima yang canggih."
Namun dia mengatakan sulit untuk menentukan bagaimana J-20 kompatibel dengan jet tempur siluman F-22 Raptor AS karena kurang dari pertempuran yang sebenarnya.
Beijing memulai pengembangan pesawat tempur siluman J-20 untuk Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat pada tahun 2008 dengan tujuan untuk mengembangkan pesawat tempur yang dapat bersaing dengan pesawat tempur Amerika.
J-20 memulai penerbangan pertamanya pada tahun 2011 dan mulai beroperasi pada tahun 2017.
Tetapi laporan media-media Amerika yang muncul sejauh tahun 2015 mencatat kesamaan dalam teknologi dan kemampuan antara jet tempur China dan AS. Laporan Associated Press, misalnya, menunjukkan bahwa beberapa teknologinya, ternyata, mungkin berasal dari AS sendiri.