Sama-sama Kuat, Erdogan dan Kilicdaroglu Bertarung di Putaran 2 Pilpres Turki
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdogan dan saingannya, Kemal Kilicdaroglu, akan bertarung pada putara kedua pemilihan presiden (pilpres) Turki .
Kedua kandidat, yang sama-sama kuat, telah unggul tapi tidak ada yang mencapai kemenangan 50 persen pada pilpres hari Minggu.
Putaran kedua, yang akan berlangsung 28 Mei, akan menentukan nasib pemerintahan Erdogan yang sudah berumur 20 tahun dan dianggap banyak pihak berada di jalur yang semakin otoriter.
Dengan hampir 91 persen suara dihitung, kedua belah pihak mengeklaim unggul.
Pemungutan suara pilpres tidak hanya akan memutuskan siapa yang memimpin Turki, negara anggota NATO berpenduduk 85 juta jiwa, tetapi juga apakah akan kembali ke jalur demokrasi yang lebih sekuler; bagaimana ia akan menangani krisis biaya hidup yang parah; dan mengelola hubungan kunci dengan Rusia, Timur Tengah dan Barat.
Menurut kantor berita milik negara; Anadolu, dengan hampir 91 persen suara dihitung, Erdogan memimpin dengan 49,86 persen suara. Sedangkan Kilicdaroglu meraih 44,38 persen suara.
"Tampaknya tidak akan ada pemenang di putaran pertama. Tapi, data kami menunjukkan Kilicdaroglu akan memimpin," kata seorang pejabat senior dari aliansi oposisi.
Pejabat oposisi senior lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa partainya Erdogan; Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), mengajukan keberatan terhadap pemungutan suara.
"Sejauh ini mereka melakukan segala daya mereka untuk menunda proses," katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (15/5/2023).
Kedua kandidat, yang sama-sama kuat, telah unggul tapi tidak ada yang mencapai kemenangan 50 persen pada pilpres hari Minggu.
Putaran kedua, yang akan berlangsung 28 Mei, akan menentukan nasib pemerintahan Erdogan yang sudah berumur 20 tahun dan dianggap banyak pihak berada di jalur yang semakin otoriter.
Dengan hampir 91 persen suara dihitung, kedua belah pihak mengeklaim unggul.
Pemungutan suara pilpres tidak hanya akan memutuskan siapa yang memimpin Turki, negara anggota NATO berpenduduk 85 juta jiwa, tetapi juga apakah akan kembali ke jalur demokrasi yang lebih sekuler; bagaimana ia akan menangani krisis biaya hidup yang parah; dan mengelola hubungan kunci dengan Rusia, Timur Tengah dan Barat.
Menurut kantor berita milik negara; Anadolu, dengan hampir 91 persen suara dihitung, Erdogan memimpin dengan 49,86 persen suara. Sedangkan Kilicdaroglu meraih 44,38 persen suara.
"Tampaknya tidak akan ada pemenang di putaran pertama. Tapi, data kami menunjukkan Kilicdaroglu akan memimpin," kata seorang pejabat senior dari aliansi oposisi.
Pejabat oposisi senior lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa partainya Erdogan; Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), mengajukan keberatan terhadap pemungutan suara.
"Sejauh ini mereka melakukan segala daya mereka untuk menunda proses," katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (15/5/2023).