Krisis Ekonomi Bikin Pakistan Tak Bisa Penuhi Kuota Haji Tahun Ini
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Pakistan telah menyerahkan kuota haji kepada Kerajaan Arab Saud i untuk pertama kalinya dalam 75 tahun. Kondisi ini terjadi akibat memburuknya krisis ekonomi dan keuangan, serta menipisnya cadangan devisa pemerintah.
Seperti dikutip dari Republicworld, Pakistan dihadapkan padan kekurangan dolar yang kritis. Imbasnya, Islamabad telah gagal memenuhi kuota haji tahunan yang diberikan Arab Saudi.
Untuk tahun 2023, Pakistan diberi kuota haji lebih dari 179.000 jemaah. Dari jumlah tersebut, setidaknya 50 persen dialokasikan untuk penyelenggara haji swasta dan target sisanya dibagi antara Skema Haji Reguler pemerintah dan Skema Sponsorship.
Hanya 6.395 aplikasi yang diterima di bawah skema sponsor dari total 40.000 kuota. Sementara 72.000 aplikasi diterima di bawah Skema Haji Reguler. Aplikasi haji melibatkan pembayaran dalam dolar Amerika Serikat (AS). Dan, karena kekurangan mata uang, Pakistan sekarang kekurangan sarana pembayaran.
Negara yang tengah dilanda krisis ekonomi itu juga telah "secara drastis" mengurangi impor asing karena menunggu paket penyelamatan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
“Biaya yang sangat tinggi telah membuat warga Pakistan tidak dapat menjalankan kewajiban agamanya, dan Kementerian Agama Islamabad telah mengembalikan kuota ke Arab Saudi,” sebut laporan Republicworld.
Menurut seorang pengamat, karena lebih sedikit aplikasi untuk haji yang diterima tahun ini, Pakistan menyerahkan hampir 8.000 kuota jamaah.
Menteri Urusan Agama dan Senator Keharmonisan Antaragama Pakistan, Muhammad Talha Mahmood, seperti dikutip oleh outlet yang berbasis di Islamabad menyatakan, bahwa kuota harus diserahkan untuk perlindungan devisa, untuk membayar sewa gedung dan iuran lainnya.
Ia menambahkan, jemaah haji gelombang pertama akan berangkat dari ibu kota federal negara itu pada 20 Mei. Sementara itu, Sekretaris Negara Urusan Agama Dr Aftab Akbar Durrani menyatakan bahwa operasi penerbangan haji akan selesai pada pertengahan Juni.
Seperti dikutip dari Republicworld, Pakistan dihadapkan padan kekurangan dolar yang kritis. Imbasnya, Islamabad telah gagal memenuhi kuota haji tahunan yang diberikan Arab Saudi.
Untuk tahun 2023, Pakistan diberi kuota haji lebih dari 179.000 jemaah. Dari jumlah tersebut, setidaknya 50 persen dialokasikan untuk penyelenggara haji swasta dan target sisanya dibagi antara Skema Haji Reguler pemerintah dan Skema Sponsorship.
Hanya 6.395 aplikasi yang diterima di bawah skema sponsor dari total 40.000 kuota. Sementara 72.000 aplikasi diterima di bawah Skema Haji Reguler. Aplikasi haji melibatkan pembayaran dalam dolar Amerika Serikat (AS). Dan, karena kekurangan mata uang, Pakistan sekarang kekurangan sarana pembayaran.
Negara yang tengah dilanda krisis ekonomi itu juga telah "secara drastis" mengurangi impor asing karena menunggu paket penyelamatan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
“Biaya yang sangat tinggi telah membuat warga Pakistan tidak dapat menjalankan kewajiban agamanya, dan Kementerian Agama Islamabad telah mengembalikan kuota ke Arab Saudi,” sebut laporan Republicworld.
Menurut seorang pengamat, karena lebih sedikit aplikasi untuk haji yang diterima tahun ini, Pakistan menyerahkan hampir 8.000 kuota jamaah.
Menteri Urusan Agama dan Senator Keharmonisan Antaragama Pakistan, Muhammad Talha Mahmood, seperti dikutip oleh outlet yang berbasis di Islamabad menyatakan, bahwa kuota harus diserahkan untuk perlindungan devisa, untuk membayar sewa gedung dan iuran lainnya.
Ia menambahkan, jemaah haji gelombang pertama akan berangkat dari ibu kota federal negara itu pada 20 Mei. Sementara itu, Sekretaris Negara Urusan Agama Dr Aftab Akbar Durrani menyatakan bahwa operasi penerbangan haji akan selesai pada pertengahan Juni.
(esn)