5 Fakta Pembantaian Suku Indian Besar-besaran di Amerika Serikat

Senin, 08 Mei 2023 - 15:08 WIB
loading...
A A A
Pada tahun 1862, Amerika Serikat memberlakukan Undang-Undang Homestead, yang mengatur bahwa setiap warga negara Amerika di atas usia 21 tahun, dengan hanya biaya pendaftaran sebesar 10 dolar AS, dapat memperoleh tidak lebih dari 160 acre (sekitar 64,75 hektare) tanah di barat. Terpikat oleh tanah, orang kulit putih menyerbu ke wilayah Indian dan memulai pembantaian yang mengakibatkan kematian ribuan orang Indian.


2. Orang Indian Dibantai, Bawa Tengkorak Mereka Dapat Uang


Sejak penjajah Eropa menginjakkan kaki di Amerika Utara, mereka secara sistematis dan ekstensif memburu bison Amerika, memutus sumber makanan dan mata pencaharian dasar orang Indian, dan menyebabkan kematian mereka dalam jumlah besar karena kelaparan.

Data statistik mengungkapkan bahwa sejak kemerdekaannya pada tahun 1776, pemerintah AS telah meluncurkan lebih dari 1.500 serangan terhadap suku-suku Indian, membantai suku Indian, mengambil tanah mereka, dan melakukan kejahatan yang tak terhitung jumlahnya.

Pada tahun 1814, pemerintah AS memutuskan akan memberikan 50 hingga 100 dolar untuk setiap tengkorak Indian yang diserahkan.

Sejarawan Amerika Frederick Turner mengakui dalam "The Significance of the Frontier in American History", dirilis pada tahun 1893, bahwa setiap perbatasan dimenangkan oleh serangkaian perang melawan orang Indian.

"Demam Emas" California juga menyebabkan pembantaian California. Peter Burnett, gubernur pertama California, mengusulkan perang pemusnahan terhadap penduduk asli Amerika, memicu meningkatnya seruan untuk pemusnahan orang Indian di negara bagian tersebut.

Di California  pada tahun 1850-an dan 1860-an, tengkorak atau kulit kepala Indian bernilai USD5, sedangkan upah harian rata-rata adalah 25 sen.

Dari tahun 1846 hingga 1873, populasi Indian di California turun menjadi 30.000 dari 150.000. Tak terhitung banyaknya orang India yang tewas akibat kekejaman tersebut.

3. Wanita Suku Indian Disterilisasi


Pada tahun 1930, Biro Urusan Indian AS mulai mensterilkan wanita Indian melalui program Layanan Kesehatan Indian.

Sterilisasi dilakukan atas nama melindungi kesehatan wanita Indian, dan dalam beberapa kasus, bahkan dilakukan tanpa sepengetahuan wanita tersebut.

Statistik menunjukkan bahwa pada awal 1970-an, lebih dari 42% wanita Indian usia subur disterilkan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)