F-16 AS di Ukraina akan Benar-Benar Dilibas Pertahanan Udara S-400 Rusia

Jum'at, 05 Mei 2023 - 21:01 WIB
loading...
F-16 AS di Ukraina akan Benar-Benar Dilibas Pertahanan Udara S-400 Rusia
Jet tempur F-16 bermanuver di udara. Foto/sputnik
A A A
WASHINGTON - Selain miliaran dolar senjata yang telah dipasok Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ke Ukraina, rezim Kiev telah berulang kali menuntut jet tempur, khususnya, F-16 buatan AS.

Jet tempur itu untuk menggantikan armada MiG-29 era Soviet dan pesawat tempur Su-27 yang menyusut selama perang.

F-16 buatan AS telah menduduki puncak daftar keinginan Kiev sejak awal krisis Ukraina, tetapi pesawat generasi keempat itu "tidak memiliki urusan di medan perang modern", menurut seorang veteran Angkatan Udara AS seperti dikutip dalam laporan media.

“Karena tidak memiliki fitur siluman, jet tempur seperti F-16, akan benar-benar kalah dalam lingkungan dengan ancaman tinggi," ungkap John Venable, mantan pilot Angkatan Udara AS.

“Pertahanan udara canggih Rusia, dengan sistem rudal anti-pesawat S-400, akan dengan mudah mengungguli sistem penargetan F-16,” papar Venable.

“Selain itu, S-400 akan dapat menargetkan jet tempur itu jauh sebelum mereka memposisikan diri untuk menembakkan sekitar delapan SDB (Bom Diameter Kecil),” ujar peneliti senior untuk kebijakan pertahanan di think-tank The Heritage Foundation.



“Memberi Ukraina lebih banyak MiG-29 tidak akan membantu medan perang. Dan bahkan jika kami memberi mereka F-16 modern, saya akan mengatakan F-16 yang lebih modern, itu tidak akan mengubah atau mempengaruhi medan perang dalam setahun, apalagi dalam waktu serangan musim semi," papar dia, mengacu pada "serangan balasan" Ukraina yang banyak digembar-gemborkan.

Veteran AS mengenang hari-harinya sebagai pilot F-16 di tahun 80-an dan 1990-an, dengan alasan pada saat itu, jetnya memiliki peluang untuk melawan rudal permukaan-ke-udara (SAM) era Soviet SA-6 dan SA-11, terutama ketika dia didukung oleh sistem penargetan HARM (High-speed Anti-Radiation Missile).

"Ada kemungkinan bagus bahwa saya akan ditembak jatuh, tetapi setidaknya ada kemungkinan yang sama bahwa saya bisa mencapai target," ungkap Venable.

Dia menunjukkan sejak saat itu, ada apa yang disebut sebagai "seluruh lompatan dalam kemampuan".

“Saya memiliki kesempatan bertarung saat itu; hari ini, tidak ada kesempatan bertarung (untuk F-16),” papar dia.

Analis penerbangan barat lainnya menggemakan penilaian F-16 ini, mengatakan jika Kiev pernah mendapatkannya, mereka "mungkin tidak akan bertahan lama".

Telah ditunjukkan bahwa pesawat tempur multiperan General Dynamics itu membutuhkan pangkalan udara dan jalur udara yang disiapkan secara khusus, sesuatu yang tidak dimiliki Ukraina.

Misalnya, lapangan terbang negara itu “terlalu pendek” dan “keras” untuk memungkinkan penggunaan yang aman dari F-16 yang terisi penuh.

Kembali pada Januari, wakil sekretaris pers Pentagon, Sabrina Singh, dikutip mengatakan F-16 akan menjadi “sistem lain yang menantang yang membutuhkan pelatihan” sehingga pilot Ukraina dapat menjadi cukup mahir untuk menggunakan pesawat dalam pertempuran.

Bagaimanapun, sejauh ini masalah pengiriman F-16 Amerika ke rezim Kiev telah "di luar meja", dengan hanya anggota NATO Polandia dan Slovakia yang menjanjikan beberapa MiG-29 yang lebih tua yang sudah dikenal oleh pilot dan mekanik Ukraina.

Berbicara kepada penyiar Amerika pada 24 Februari 2023, Presiden AS Joe Biden mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "tidak membutuhkan F-16 sekarang".

Biden menambahkan "tidak ada dasar yang menjadi alasan" untuk melakukan ini.

Pada 3 Mei, perwakilan resmi Angkatan Udara Ukraina Yuriy Ignat mengakui negara-negara Barat masih enggan mengirimkan F-16 ke Kiev.

Dia menambahkan beberapa negara anggota NATO telah berada dalam daftar tunggu untuk mendapatkan jet tempur AS itu selama bertahun-tahun.

Rusia telah berulang kali memperingatkan bantuan militer yang terus dikirimkan AS dan sekutunya ke Kiev hanya akan memperpanjang konflik Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan negara-negara NATO "bermain api" dengan memasok senjata ke Kiev, dan setiap konvoi senjata untuk Ukraina akan menjadi target yang sah bagi pasukan Rusia.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)