Profil Cem Gurdeniz, Purnawirawan Laksamana Turki yang Dorong Negaranya Keluar NATO
loading...
A
A
A
ANKARA - Profil Cem Gurdeniz seorang purnawirawan Laksamana Turki akan dibahas dalam artikel ini. Pensiunan Angkatan Laut Turki ini telah mendesak Ankara untuk segera meninggalkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Gurdeniz mengklaim jika negara-negara Barat hanyalah ancaman yang lebih besar bagi negara Turki. Ungkapannya tersebut merujuk pada awal perang Klandestin dan bahkan belakangan ini, Barat tidak mendukung Turki dalam masalah tersebut.
Dikutip dari laman uwidata, Laksamana Cem Gurdeniz lulus dari Akademi Angkatan Laut Turki pada tahun 1979. Setelah masuk dan aktif di dunia militer, perwira yang satu ini masih melanjutkan pendidikannya.
Gurdeniz menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya bidang Analis Pribadi dan Pendidikan di Naval Postgraduate School/USA (1983-1985).
Tak sampai disitu, Gurdeniz juga telah menerima gelar master setelah menempuh pendidikan dari Universite Libre Bruxelles (ULB) di bidang Politik Internasional.
Saat menjadi seorang perwira, ia telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang perkapalan. Gurdeniz tercatat sebagai seorang perwira yang berpengalaman di berbagai kapal perusak dan fregat.
Saat bertugas di kapal tempur Angkatan Laut Turki, Gurdeniz menjabat sebagai komandan Grup Kapal Amfibi dan Armada Ranjau. Selain itu ia juga pernah menjadi komandan fregat berpeluru kendali TCG Gaziantep dan Divisi Penghancur Ketiga.
Gurdeniz dipromosikan ke pangkat Laksamana Muda pada tahun 2004 dan menduduki pangkat tertinggi Laksamana pada tahun 2008. Setelah itu, ia kerap menduduki posisi penting dalam Angkatan Laut Turki.
Dalam riwayatnya, ia pernah menjabat sebagai, Komandan Angkatan Laut Turki, Departemen Strategi dan Perjanjian, serta Kepala Divisi Rencana dan Kebijakan di Markas Besar Angkatan Laut Turki.
Gurdeniz menjadi pensiunan militer Angkatan Laut Turki pada tahun 2012, sebagai akibat dari Kasus Palsu Sledgehammer. Setelah itu dirinya aktif di berbagai organisasi buatannya sendiri.
Dia adalah pendiri sekaligus Direktur Forum Maritim Universitas Koc Istanbul. Karena fasih berbahasa Inggris dan Prancis, Cem Gurdeniz saat ini tercatat pula sebagai penulis berbagai publikasi dalam berbagai bahasa termasuk “Blue Homeland Writings”.
Gurdeniz mengklaim jika negara-negara Barat hanyalah ancaman yang lebih besar bagi negara Turki. Ungkapannya tersebut merujuk pada awal perang Klandestin dan bahkan belakangan ini, Barat tidak mendukung Turki dalam masalah tersebut.
Profil Laksamana Cem Gurdeniz
Dikutip dari laman uwidata, Laksamana Cem Gurdeniz lulus dari Akademi Angkatan Laut Turki pada tahun 1979. Setelah masuk dan aktif di dunia militer, perwira yang satu ini masih melanjutkan pendidikannya.
Gurdeniz menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya bidang Analis Pribadi dan Pendidikan di Naval Postgraduate School/USA (1983-1985).
Tak sampai disitu, Gurdeniz juga telah menerima gelar master setelah menempuh pendidikan dari Universite Libre Bruxelles (ULB) di bidang Politik Internasional.
Saat menjadi seorang perwira, ia telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang perkapalan. Gurdeniz tercatat sebagai seorang perwira yang berpengalaman di berbagai kapal perusak dan fregat.
Saat bertugas di kapal tempur Angkatan Laut Turki, Gurdeniz menjabat sebagai komandan Grup Kapal Amfibi dan Armada Ranjau. Selain itu ia juga pernah menjadi komandan fregat berpeluru kendali TCG Gaziantep dan Divisi Penghancur Ketiga.
Gurdeniz dipromosikan ke pangkat Laksamana Muda pada tahun 2004 dan menduduki pangkat tertinggi Laksamana pada tahun 2008. Setelah itu, ia kerap menduduki posisi penting dalam Angkatan Laut Turki.
Dalam riwayatnya, ia pernah menjabat sebagai, Komandan Angkatan Laut Turki, Departemen Strategi dan Perjanjian, serta Kepala Divisi Rencana dan Kebijakan di Markas Besar Angkatan Laut Turki.
Gurdeniz menjadi pensiunan militer Angkatan Laut Turki pada tahun 2012, sebagai akibat dari Kasus Palsu Sledgehammer. Setelah itu dirinya aktif di berbagai organisasi buatannya sendiri.
Dia adalah pendiri sekaligus Direktur Forum Maritim Universitas Koc Istanbul. Karena fasih berbahasa Inggris dan Prancis, Cem Gurdeniz saat ini tercatat pula sebagai penulis berbagai publikasi dalam berbagai bahasa termasuk “Blue Homeland Writings”.
(sya)