Ukraina: Serangan di Terminal Minyak Crimea Persiapan Aksi Balasan
loading...
A
A
A
KIEV - Serangan drone pada Sabtu (29/4/2023) di terminal minyak di Crimea Rusia adalah bagian dari persiapan Kiev untuk serangan balasan yang direncanakan.
Pernyataan itu diungkapkan Natalya Gumenyuk, juru bicara komando selatan militer Ukraina.
Ledakan besar mengguncang pelabuhan utama Sevastopol pada Sabtu pagi saat satu UAV (drone) menabrak salah satu fasilitas penyimpanan bahan bakar di kota tersebut.
“Kobaran api menelan sekitar seribu meter persegi dan menghancurkan empat tangki minyak,” ungkap pihak berwenang setempat. “Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut,” tambah mereka.
“Kiev telah lama mengatakan merusak logistik militer Rusia adalah salah satu elemen persiapan untuk tindakan aktif dan kuat oleh Pasukan Pertahanan Ukraina,” ungkap Gumenyuk dalam penampilan langsung TV pada Minggu (30/4/2023).
Berbicara tentang serangan hari sebelumnya di Sevastopol, dia mengklaim, "Pekerjaan ini mewakili persiapan untuk serangan besar-besaran, yang diharapkan semua orang."
Crimea, yang bersatu kembali dengan Rusia pada 2014 menyusul referendum yang diadakan setelah kudeta kekerasan di Kiev tahun itu, telah sering menjadi sasaran serangan drone udara dan laut sejak konflik meletus menjadi pertempuran terbuka pada Februari tahun lalu.
Militer Ukraina dan pihak berwenang di Kiev biasanya enggan bertanggung jawab atas serangan-serangan itu, yang sebagian besar telah berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia.
Dalam wawancara dengan media Nordik pada Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan "serangan balasan akan terjadi" dan menyatakan harapan bahwa hal itu akan memungkinkan Kiev "menghilangkan pendudukan" Crimea serta wilayah baru Rusia: Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Zaporozhye dan Kherson.
Pernyataan itu diungkapkan Natalya Gumenyuk, juru bicara komando selatan militer Ukraina.
Ledakan besar mengguncang pelabuhan utama Sevastopol pada Sabtu pagi saat satu UAV (drone) menabrak salah satu fasilitas penyimpanan bahan bakar di kota tersebut.
“Kobaran api menelan sekitar seribu meter persegi dan menghancurkan empat tangki minyak,” ungkap pihak berwenang setempat. “Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut,” tambah mereka.
“Kiev telah lama mengatakan merusak logistik militer Rusia adalah salah satu elemen persiapan untuk tindakan aktif dan kuat oleh Pasukan Pertahanan Ukraina,” ungkap Gumenyuk dalam penampilan langsung TV pada Minggu (30/4/2023).
Berbicara tentang serangan hari sebelumnya di Sevastopol, dia mengklaim, "Pekerjaan ini mewakili persiapan untuk serangan besar-besaran, yang diharapkan semua orang."
Crimea, yang bersatu kembali dengan Rusia pada 2014 menyusul referendum yang diadakan setelah kudeta kekerasan di Kiev tahun itu, telah sering menjadi sasaran serangan drone udara dan laut sejak konflik meletus menjadi pertempuran terbuka pada Februari tahun lalu.
Militer Ukraina dan pihak berwenang di Kiev biasanya enggan bertanggung jawab atas serangan-serangan itu, yang sebagian besar telah berhasil dipukul mundur oleh pasukan Rusia.
Dalam wawancara dengan media Nordik pada Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan "serangan balasan akan terjadi" dan menyatakan harapan bahwa hal itu akan memungkinkan Kiev "menghilangkan pendudukan" Crimea serta wilayah baru Rusia: Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, serta Wilayah Zaporozhye dan Kherson.