Sekte Mati Kelaparan untuk Bertemu Yesus Renggut 103 Orang, Pendeta Kedua Ditangkap
loading...
A
A
A
NAIROBI - Polisi Kenya telah menangkap pendeta kedua terkait kasus kematian massal dari sekte "mati kelaparan untuk bertemu Yesus ". Total korban tewas terkait aktivitas sekte itu sudah mencapai 103 orang.
Pendeta pertama yang menjadi pemimpin sekte, Paul Mackenzie Nthenge, telah ditangkap bulan lalu. Menurut polisi, pendeta kedua yang ditangkap; Ezekiel Odero, akan menghadapi tuntutan pidana atas tuduhan pembunuhan massal terhadap para pengikutnya.
Odero, pemimpin New Life Prayer Center (Pusat Doa Kehidupan Baru) di Malindi, sebuah kota pesisir sekitar 120 km timur laut Mombasa, ditahan pada Kamis. "Menyusul tuduhan kematian yang terjadi di tempatnya," kata komisaris polisidaerah Rhoda Onyancha kepada wartawan.
Sekretaris Kabinet Dalam Negeri Kithure Kindiki mengumumkan pada hari Kamis bahwa gereja telah ditutup dan tersangka diproses untuk menghadapi tuntutan pidana.
“Lebih dari 100 orang yang bersembunyi di tempat itu telah dievakuasi dan akan diminta untuk membuat pernyataan,” kata Kindiki dalam tweet tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/4/2023).
Odero telah dipindahkan dari Malindi ke markas polisi daerah di Mombasa untuk diinterogasi.
Menurut laporan media lokal, gereja yang dipimpin Odero menarik banyak orang dan dapat menampung 40.000 orang.
Pengacaranya, Jared Magolo, mengeklaim tidak ada bukti yang mendukung tuduhan terhadap kliennya.
"Mereka akan membebaskannya setelah penyelidikan selesai," kata Magolo.
Pendeta pertama yang menjadi pemimpin sekte, Paul Mackenzie Nthenge, telah ditangkap bulan lalu. Menurut polisi, pendeta kedua yang ditangkap; Ezekiel Odero, akan menghadapi tuntutan pidana atas tuduhan pembunuhan massal terhadap para pengikutnya.
Odero, pemimpin New Life Prayer Center (Pusat Doa Kehidupan Baru) di Malindi, sebuah kota pesisir sekitar 120 km timur laut Mombasa, ditahan pada Kamis. "Menyusul tuduhan kematian yang terjadi di tempatnya," kata komisaris polisidaerah Rhoda Onyancha kepada wartawan.
Sekretaris Kabinet Dalam Negeri Kithure Kindiki mengumumkan pada hari Kamis bahwa gereja telah ditutup dan tersangka diproses untuk menghadapi tuntutan pidana.
“Lebih dari 100 orang yang bersembunyi di tempat itu telah dievakuasi dan akan diminta untuk membuat pernyataan,” kata Kindiki dalam tweet tanpa memberikan rincian lebih lanjut, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/4/2023).
Odero telah dipindahkan dari Malindi ke markas polisi daerah di Mombasa untuk diinterogasi.
Menurut laporan media lokal, gereja yang dipimpin Odero menarik banyak orang dan dapat menampung 40.000 orang.
Pengacaranya, Jared Magolo, mengeklaim tidak ada bukti yang mendukung tuduhan terhadap kliennya.
"Mereka akan membebaskannya setelah penyelidikan selesai," kata Magolo.