Australia Rilis Tinjauan Pertahanan Strategis Baru untuk jadi Lebih Mandiri

Senin, 24 April 2023 - 21:01 WIB
loading...
Australia Rilis Tinjauan...
Tentara dari Brigade ke-3 Angkatan Darat Australia selama pendaratan serangan amfibi di Pantai Langham saat latihan militer bersama Talisman Saber di Queensland, timur laut Australia, pada Juli 2017. Foto/REUTERS
A A A
CANBERRA - Pemerintah Australia merilis versi publik dari Defense Strategic Review (DSR) baru negara itu. Di dalamnya, Canberra menetapkan agenda untuk reformasi yang ambisius, tetapi perlu, pada postur dan struktur militer.

Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese menyebut peninjauan itu sebagai "pekerjaan paling signifikan yang telah dilakukan sejak Perang Dunia Kedua."

“Ini menunjukkan dunia di mana tantangan terhadap keamanan nasional kita selalu berkembang. Kita tidak bisa mundur dari asumsi lama. Kita harus membangun kekuatan keamanan kita dengan berusaha membentuk masa depan daripada menunggu masa depan membentuk kita,” papar dia kepada reporter.

Menurutnya, penerapan DSR akan membantu Australia menjadi “lebih mandiri, lebih siap, dan lebih aman di tahun-tahun mendatang.”

Dokumen tersebut menguraikan setidaknya enam “area prioritas untuk tindakan segera”, termasuk pengembangan kemampuan kapal selam bertenaga nuklir Australia dan kapasitas serangan jarak jauh, mempercepat integrasi teknologi baru ke dalam militer, retensi dan rekrutmen tenaga kerja pertahanan, ditambah peningkatan kerja sama strategis antara Canberra dan mitra utamanya di Indo-Pasifik.



Peninjauan tersebut menyerukan transformasi cepat Angkatan Pertahanan Australia (ADF), yang akan memperoleh kemampuan menyerang target lebih dari 500 km jauhnya, naik dari jangkauan 40 km saat ini.

Selain mempertahankan Australia dan wilayah sekitarnya, ADF akan diminta “mencegah melalui penangkalan setiap upaya musuh untuk memproyeksikan kekuatan melawan Australia melalui pendekatan utara kami,” demikian menurut DSR.

Secara terpisah, tinjauan tersebut mengklaim Amerika Serikat (AS) bukan lagi "pemimpin unipolar Indo-Pasifik".

Dokumen itu menambahkan, persaingan ketat antara AS dan China menentukan kawasan tersebut dan persaingan kekuatan besar membawa "potensi konflik".
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Incar 3 Periode, Trump:...
Incar 3 Periode, Trump: Saya Tidak Bercanda
Donald Trump Marah Besar...
Donald Trump Marah Besar kepada Putin, Ada Apa Gerangan?
3 Ancaman Terbesar Militer...
3 Ancaman Terbesar Militer AS, Paling Utama dan Pertama Adalah China
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Ancam Mengebom...
Trump Ancam Mengebom Iran Jika Teheran Tak Sepakati Perjanjian Nuklir
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
Hasil Kinerja BCAP 2024,...
Hasil Kinerja BCAP 2024, Laba Bersih Melesat hingga 62,5%
Ini Alasan Utama Ruben...
Ini Alasan Utama Ruben Onsu Mualaf dan Mantap Masuk Islam
PSSI Dikabarkan Dekati...
PSSI Dikabarkan Dekati Tristan Gooijer, Proses Naturalisasi Dimulai?
Berita Terkini
Trump akan Berkunjung...
Trump akan Berkunjung ke Arab Saudi pada Pertengahan Mei
28 menit yang lalu
Brigade Al-Qassam Gelar...
Brigade Al-Qassam Gelar Operasi Pertama, Israel Bunuh 1.000 Orang Sejak Perang Kembali Pecah
1 jam yang lalu
Tokoh Sayap Kanan Prancis...
Tokoh Sayap Kanan Prancis Le Pen Dijatuhi Hukuman 4 Tahun Penjara
2 jam yang lalu
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
3 jam yang lalu
2 Negara Anggota NATO...
2 Negara Anggota NATO Akan Kerahkan Jet Tempur dan Kapal Perang ke Ukraina
7 jam yang lalu
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
12 jam yang lalu
Infografis
4 Fitur Baru Google...
4 Fitur Baru Google Maps untuk Mempermudah Perjalanan Anda
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved