Rusia Fokus Kembangkan Drone Militer dan Peperangan Elektronik
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pertemuan pemerintah tentang pengembangan pesawat tak berawak (drone) yang melibatkan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan diadakan pada 25 April, menurut beberapa laporan.
Apa yang ada di balik fokus khusus Kremlin pada teknologi drone dan peperangan elektronik?
“Dalam konflik Ukraina, kendaraan udara tak berawak (UAV) telah dikerahkan secara luas (oleh Rusia) dalam berbagai kombinasi,” ungkap Viktor Litvinenko, pakar militer, kolonel, artileri, calon ilmu militer, peserta operasi tempur di Afghanistan, dan profesor di Departemen Pasukan Rudal dan Artileri, kepada Sputnik.
Dia menjelaskan, "Pertama, mereka digunakan untuk tujuan taktis, untuk tujuan pengintaian. Kedua, yang paling kuat digunakan untuk operasi penyerangan. Dan ketiga, inilah yang disebut drone multiguna.”
“Dan saya ingin mencatat bahwa arah menuju pengembangan pesawat tak berawak sekarang menjadi salah satu yang mendasar. Mengapa? Karena drone telah menjadi bagian dari sarana daya tembak," papar dia.
Pada 25 April, pertemuan tentang pengembangan teknologi drone yang diketuai Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin akan berlangsung.
Sebelumnya, pada Desember 2022, Putin menginstruksikan pemerintah Rusia meluncurkan produksi massal UAV di negara tersebut.
Pada Juni 2023, pemerintah harus menyiapkan strategi pengembangan pesawat nirawak hingga 2030.
“Pemimpin terkuat dalam pengembangan pesawat tak berawak adalah AS, Israel, dan Turki,” lanjut Litvinenko.
Dia menjelaskan, “Tapi sekarang kita telah menciptakan sistem drone yang cukup kuat, seperti Orlan-10 tingkat menengah dan Orion-30. Kemudian, drone yang lebih berat sudah muncul, misalnya Okhotnik-1.”
Apa yang ada di balik fokus khusus Kremlin pada teknologi drone dan peperangan elektronik?
“Dalam konflik Ukraina, kendaraan udara tak berawak (UAV) telah dikerahkan secara luas (oleh Rusia) dalam berbagai kombinasi,” ungkap Viktor Litvinenko, pakar militer, kolonel, artileri, calon ilmu militer, peserta operasi tempur di Afghanistan, dan profesor di Departemen Pasukan Rudal dan Artileri, kepada Sputnik.
Dia menjelaskan, "Pertama, mereka digunakan untuk tujuan taktis, untuk tujuan pengintaian. Kedua, yang paling kuat digunakan untuk operasi penyerangan. Dan ketiga, inilah yang disebut drone multiguna.”
“Dan saya ingin mencatat bahwa arah menuju pengembangan pesawat tak berawak sekarang menjadi salah satu yang mendasar. Mengapa? Karena drone telah menjadi bagian dari sarana daya tembak," papar dia.
Pada 25 April, pertemuan tentang pengembangan teknologi drone yang diketuai Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin akan berlangsung.
Sebelumnya, pada Desember 2022, Putin menginstruksikan pemerintah Rusia meluncurkan produksi massal UAV di negara tersebut.
Pada Juni 2023, pemerintah harus menyiapkan strategi pengembangan pesawat nirawak hingga 2030.
UAV dan Sistem Drone Swarm
“Pemimpin terkuat dalam pengembangan pesawat tak berawak adalah AS, Israel, dan Turki,” lanjut Litvinenko.
Dia menjelaskan, “Tapi sekarang kita telah menciptakan sistem drone yang cukup kuat, seperti Orlan-10 tingkat menengah dan Orion-30. Kemudian, drone yang lebih berat sudah muncul, misalnya Okhotnik-1.”