Rusia Fokus Kembangkan Drone Militer dan Peperangan Elektronik

Senin, 24 April 2023 - 15:06 WIB
loading...
A A A
“Jika terjadi kesalahan dalam tindakan otonom drone, operator selalu dapat mengintervensi dan memperbaikinya; atau menemukan drone yang macet di suatu tempat, misalnya, atau mengarahkan beberapa drone darat yang mengirimkan korespondensi. Jadi belum memungkinkan berbicara tentang drone yang sepenuhnya otonom yang beroperasi dikendalikan oleh kecerdasan buatan," papar dia.

Sistem Peperangan Elektronik Tercanggih Rusia


Bersamaan dengan strategi yang ditujukan untuk meningkatkan produksi drone, Vladimir Putin menyerukan peningkatan sistem peperangan elektronik.

Sudah ada laporan yang mengatakan Rostec, konglomerat pertahanan milik negara Rusia, akan menyelesaikan tes dalam beberapa bulan mendatang dan memulai produksi massal generasi baru peperangan elektronik (EW) dan UAV tempur.

“Sistem peperangan elektronik telah berkembang sejak lama,” papar Leonkov menekankan.

Artinya, bisa dibilang, Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki sistem peperangan elektronik khusus yang menargetkan peralatan radio tertentu; senjata presisi tinggi dan sekering; dan stasiun pengawasan elektronik baik berbasis penerbangan maupun darat.

“Kita memiliki sistem EW yang dapat menargetkan sistem komunikasi, termasuk komunikasi seluler dan sistem Internet seluler. Dan kita juga memiliki kompleks EW yang dapat menargetkan sistem satelit untuk transmisi data, komunikasi, intelijen, dan sebagainya. Pengembangan kompleks ini tidak pernah berhenti," ujar dia.

Dalam operasi militer khusus di Ukraina, Rusia menghadapi berbagai macam pesawat tak berawak yang membutuhkan sejumlah besar rudal untuk menembak jatuh mereka. Dalam situasi tersebut, sistem EW berguna, menurut analis militer.

“Ada peralatan, tapi sebagian besar eksperimental, mampu menghasilkan dampak skala besar pada sejumlah besar kendaraan udara tak berawak,” ungkap Leonkov.

Dia menjelaskan, "Saya telah melihat beberapa instalasi semacam itu yang dapat segera menutupi ruang besar di mana mereka melakukan aktivitas mereka. Kekuatan mereka memungkinkan Anda untuk menargetkan seluruh kelompok drone.”

“Oleh karena itu, kemunculan mereka di zona konflik adalah masalah waktu. Dan memang, segera setelah mereka masuk ke produksi massal dan muncul di garis kontak, sebagian besar masalah dengan kendaraan kecil tak berawak akan teratasi. Kompleks semacam itu akan mampu melawan kawanan drone, yang belum telah digunakan dalam skala besar di zona operasi militer khusus," papar dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)