AS Tawarkan Hadiah Rp104 Miliar untuk Pemimpin Hizbullah Ibrahim Aqil
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah hingga USD7 juta (Rp104 miliar) untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman terhadap Pemimpin Hizbullah Ibrahim Aqil.
Pengumuman itu diungkapkan Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa (18/4/2023).
“Ibrahim Aqil, juga dikenal sebagai Tahsin, bertugas di badan militer tertinggi Hizbullah, Dewan Jihad,” papar Departemen Luar Negeri AS.
Hadiah tersebut diberikan pada peringatan 40 tahun pengeboman Hizbullah terhadap Kedutaan Besar AS di Beirut.
Hizbullah adalah organisasi politik dan militan yang berasal dari Lebanon. Nama lengkapnya adalah "Hezbollah al-Muqawama al-Islamiyya" yang berarti "Partai Allah untuk Perlawanan Islam".
Organisasi ini didirikan pada tahun 1982 dengan tujuan melawan invasi Israel ke Lebanon selama Perang Lebanon 1982.
Hizbullah memiliki basis dukungan yang luas di kalangan umat Syiah Lebanon, meskipun mereka juga memiliki anggota dari berbagai kelompok lainnya di Lebanon.
Selama dekade terakhir, Hizbullah telah menjadi kekuatan politik dan militan yang sangat berpengaruh di Lebanon dan di seluruh Timur Tengah.
Hizbullah mengoperasikan jaringan sosial, ekonomi, dan politik yang luas di Lebanon, serta memiliki sayap militer yang kuat.
Sayap militernya dikenal sebagai "Jihad Islam" atau "Sayyid al-Shuhada Brigades". Hizbullah juga memiliki media yang kuat, termasuk saluran televisi Al-Manar.
Pengumuman itu diungkapkan Departemen Luar Negeri AS pada hari Selasa (18/4/2023).
“Ibrahim Aqil, juga dikenal sebagai Tahsin, bertugas di badan militer tertinggi Hizbullah, Dewan Jihad,” papar Departemen Luar Negeri AS.
Hadiah tersebut diberikan pada peringatan 40 tahun pengeboman Hizbullah terhadap Kedutaan Besar AS di Beirut.
Hizbullah adalah organisasi politik dan militan yang berasal dari Lebanon. Nama lengkapnya adalah "Hezbollah al-Muqawama al-Islamiyya" yang berarti "Partai Allah untuk Perlawanan Islam".
Organisasi ini didirikan pada tahun 1982 dengan tujuan melawan invasi Israel ke Lebanon selama Perang Lebanon 1982.
Hizbullah memiliki basis dukungan yang luas di kalangan umat Syiah Lebanon, meskipun mereka juga memiliki anggota dari berbagai kelompok lainnya di Lebanon.
Selama dekade terakhir, Hizbullah telah menjadi kekuatan politik dan militan yang sangat berpengaruh di Lebanon dan di seluruh Timur Tengah.
Hizbullah mengoperasikan jaringan sosial, ekonomi, dan politik yang luas di Lebanon, serta memiliki sayap militer yang kuat.
Sayap militernya dikenal sebagai "Jihad Islam" atau "Sayyid al-Shuhada Brigades". Hizbullah juga memiliki media yang kuat, termasuk saluran televisi Al-Manar.
(sya)