Mohammed bin Salman Ingin Bangun Resor Karang Terbesar di Dunia Senilai Rp14.772 Triliun
loading...
A
A
A
RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman membuat negaranya menyenangkan baik saat musim hujan maupun kemarau.
Dengan empat kota besar—Sindalah, Trojena, Oxagon, dan LINE yang terdapat salju, pasir, lanskap hijau subur—, dia sekarang ingin membangun resor taman karang terbesar di dunia senilai USD1 triliun (lebih dari Rp14.772 triliun) bagian dari proyek NEOM.
Dijuluki sebagi Pulau Shushah, proyek anyar ini akan menjadi resor karang terbesar di dunia yang berukuran dua setengah kali ukuran Kota Vatikan.
Resor tersebut akan menyuguhkan marina, hotel, vila, klub pantai, museum, dan pusat penelitian.
Museum itu akan menjadi pusat perhatian karena terletak di bawah air serta memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan imersif.
Sedangkan hotel mewahnya akan setinggi 200 meter dengan 300 kunci, yang akan menyambut para jutawan yang turun dari kapal pesiar pribadi dan jet pribadi karena tersedia 43 tempat berlabuh dan dua dermaga.
Pulau Shushah akan menjadi surga kemewahan dengan dua hotel butik kelas atas dengan 60 dan 70 kunci, selain vila dan apartemen pedesaan.
Mengutip laman Luxury Lanches, Kamis (13/4/2023), NEOM Company dan King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) bekerja sama untuk mengubah Bentang Terumbu Karang Pulau Shushah seluas 100 hektare menjadi contoh cemerlang restorasi terumbu karang dan menawarkan solusi untuk melestarikan terumbu karang dalam iklim yang berubah.
Proyek ini akan selesai pada tahun 2025 dan selaras dengan visi NEOM untuk mengembangkan hubungan yang berkelanjutan antara manusia dan planet ini.
Dengan empat kota besar—Sindalah, Trojena, Oxagon, dan LINE yang terdapat salju, pasir, lanskap hijau subur—, dia sekarang ingin membangun resor taman karang terbesar di dunia senilai USD1 triliun (lebih dari Rp14.772 triliun) bagian dari proyek NEOM.
Dijuluki sebagi Pulau Shushah, proyek anyar ini akan menjadi resor karang terbesar di dunia yang berukuran dua setengah kali ukuran Kota Vatikan.
Resor tersebut akan menyuguhkan marina, hotel, vila, klub pantai, museum, dan pusat penelitian.
Museum itu akan menjadi pusat perhatian karena terletak di bawah air serta memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan imersif.
Sedangkan hotel mewahnya akan setinggi 200 meter dengan 300 kunci, yang akan menyambut para jutawan yang turun dari kapal pesiar pribadi dan jet pribadi karena tersedia 43 tempat berlabuh dan dua dermaga.
Pulau Shushah akan menjadi surga kemewahan dengan dua hotel butik kelas atas dengan 60 dan 70 kunci, selain vila dan apartemen pedesaan.
Mengutip laman Luxury Lanches, Kamis (13/4/2023), NEOM Company dan King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) bekerja sama untuk mengubah Bentang Terumbu Karang Pulau Shushah seluas 100 hektare menjadi contoh cemerlang restorasi terumbu karang dan menawarkan solusi untuk melestarikan terumbu karang dalam iklim yang berubah.
Proyek ini akan selesai pada tahun 2025 dan selaras dengan visi NEOM untuk mengembangkan hubungan yang berkelanjutan antara manusia dan planet ini.