Mohammed bin Salman Ingin Bangun Resor Karang Terbesar di Dunia Senilai Rp14.772 Triliun
loading...
A
A
A
Disebutkan dalam laporan tersebut bahwa pembibitan karang akan menjadi gudang pertama dan terbesar di dunia untuk spesies Laut Merah. Proyek ini akan memanfaatkan KAUST’s Maritechture Technologies yang dikembangkan oleh para ilmuwan di Red Sea Research Center and Coastal and Marine Resources Core Lab dari universitas tersebut.
"Salah satu misi kami di NEOM adalah menemukan kembali konservasi untuk kebaikan alam dan untuk dinikmati generasi mendatang," kata CEO NEOM Nadhmi Al-Nasr.
"Kolaborasi terumbu karang kami dengan KAUST adalah contoh nyata bagaimana kami melakukannya. Melalui teknologi inovatif dan keahlian gabungan kami, kami memperluas pemahaman dunia ilmiah tentang bagaimana karang beradaptasi dengan perubahan iklim sambil melindungi terumbu karang indah yang asli dari Laut Merah dan sangat mendasar bagi keanekaragaman hayati lautan kita dan keberhasilan NEOM," paparnya.
Mengomentari kemitraan tersebut, Presiden Kaust Dr Tony Chan Presiden berkata, “KAUST adalah pemimpin dalam ilmu pengetahuan tentang Laut Merah secara umum dan lebih khusus lagi dalam perlindungan dan pelestarian ekosistem terumbu karang."
"Proyek dengan NEOM ini adalah upaya penerjemahan teknologi terbesar KAUST hingga saat ini, dan ini memiliki potensi untuk membentuk kembali restorasi terumbu karang secara global. Kemitraan ini menandakan mosi percaya pada KAUST, pada keahlian fakultas dan staf kami, dan pada inovasi teknologi yang telah mereka kembangkan untuk perlindungan dan restorasi terumbu karang," paparnya.
"Salah satu misi kami di NEOM adalah menemukan kembali konservasi untuk kebaikan alam dan untuk dinikmati generasi mendatang," kata CEO NEOM Nadhmi Al-Nasr.
"Kolaborasi terumbu karang kami dengan KAUST adalah contoh nyata bagaimana kami melakukannya. Melalui teknologi inovatif dan keahlian gabungan kami, kami memperluas pemahaman dunia ilmiah tentang bagaimana karang beradaptasi dengan perubahan iklim sambil melindungi terumbu karang indah yang asli dari Laut Merah dan sangat mendasar bagi keanekaragaman hayati lautan kita dan keberhasilan NEOM," paparnya.
Mengomentari kemitraan tersebut, Presiden Kaust Dr Tony Chan Presiden berkata, “KAUST adalah pemimpin dalam ilmu pengetahuan tentang Laut Merah secara umum dan lebih khusus lagi dalam perlindungan dan pelestarian ekosistem terumbu karang."
"Proyek dengan NEOM ini adalah upaya penerjemahan teknologi terbesar KAUST hingga saat ini, dan ini memiliki potensi untuk membentuk kembali restorasi terumbu karang secara global. Kemitraan ini menandakan mosi percaya pada KAUST, pada keahlian fakultas dan staf kami, dan pada inovasi teknologi yang telah mereka kembangkan untuk perlindungan dan restorasi terumbu karang," paparnya.
(mas)