Hadapi Gelombang Migran, Italia Berlakukan Keadaan Darurat
loading...
A
A
A
Salah satu kapal yang membawa 400 orang diyakini berangkat dari Tobruk di Libya dan penjaga pantai mengatakan kondisi laut yang sulit mempengaruhi penyelamatan.
Kapal itu terakhir ditemukan oleh hotline tidak resmi untuk para migran yang disebut Alarm Phone di Laut Ionia timur Sisilia pada hari Selasa.
"(Orang-orang di kapal) melaporkan beberapa keadaan darurat medis, air mengisi kapal dan tidak ada bahan bakar yang tersisa," kata hotline tersebut, menggambarkan situasinya dramatis.
Kapal kedua yang juga dikawal penjaga pantai membawa sekitar 800 orang. Tidak jelas dari mana kapal berangkat dan penjaga pantai Italia mengatakan kapal itu penuh sesak.
Alarm mendesak pertama kali disampaikan kepada pihak berwenang Italia, Yunani dan Malta pada hari Minggu ketika kapal itu ditemukan terapung-apung di perairan Malta, kata Alarm Phone.
Organisasi non-pemerintah Jerman Sea-Watch International mengatakan dua kapal dagang di dekat kapal telah diperintahkan untuk tidak membantu upaya penyelamatan oleh Malta saat kapal berada di perairan Malta. Sebaliknya, salah satu kapal diizinkan untuk memasok bahan bakar dan air.
Angkatan Bersenjata Malta memberi tahu The Malta Independent bahwa "tidak ada penyelamatan yang diminta oleh orang-orang di dalamnya".
Menurut Proyek Migran Hilang Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), 441 kematian yang tercatat di Mediterania Tengah tahun ini kemungkinan besar diremehkan.
"Saya khawatir kematian ini telah dinormalisasi," Direktur Jenderal IOM Antonio Vitorino memperingatkan. Dia mengatakan penundaan dan kesenjangan dalam pencarian dan penyelamatan yang dipimpin oleh negara telah menelan korban jiwa.
Kapal itu terakhir ditemukan oleh hotline tidak resmi untuk para migran yang disebut Alarm Phone di Laut Ionia timur Sisilia pada hari Selasa.
"(Orang-orang di kapal) melaporkan beberapa keadaan darurat medis, air mengisi kapal dan tidak ada bahan bakar yang tersisa," kata hotline tersebut, menggambarkan situasinya dramatis.
Kapal kedua yang juga dikawal penjaga pantai membawa sekitar 800 orang. Tidak jelas dari mana kapal berangkat dan penjaga pantai Italia mengatakan kapal itu penuh sesak.
Alarm mendesak pertama kali disampaikan kepada pihak berwenang Italia, Yunani dan Malta pada hari Minggu ketika kapal itu ditemukan terapung-apung di perairan Malta, kata Alarm Phone.
Organisasi non-pemerintah Jerman Sea-Watch International mengatakan dua kapal dagang di dekat kapal telah diperintahkan untuk tidak membantu upaya penyelamatan oleh Malta saat kapal berada di perairan Malta. Sebaliknya, salah satu kapal diizinkan untuk memasok bahan bakar dan air.
Angkatan Bersenjata Malta memberi tahu The Malta Independent bahwa "tidak ada penyelamatan yang diminta oleh orang-orang di dalamnya".
Menurut Proyek Migran Hilang Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), 441 kematian yang tercatat di Mediterania Tengah tahun ini kemungkinan besar diremehkan.
"Saya khawatir kematian ini telah dinormalisasi," Direktur Jenderal IOM Antonio Vitorino memperingatkan. Dia mengatakan penundaan dan kesenjangan dalam pencarian dan penyelamatan yang dipimpin oleh negara telah menelan korban jiwa.