Usai Kepung Taiwan, China Bersiap Latihan Tembakan Langsung
loading...
A
A
A
TAIPEI - Pasukan China bersiap menggelar latihan tembakan langsung (live-fire) di dekat Taiwan pada Senin (10/4/2023).
Itu akan mengakhiri latihanperang tiga hari, termasuk pengepungan Taiwan, sebagai respons atas pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy di California pekan lalu.
Jet tempur dan kapal perang China telah mensimulasikan serangan terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu selama akhir pekan lalu. Simulasi itu memicu kecaman dari Taipei dan seruan untuk menahan diri dari Washington.
Dijuluki "Joint Sword", latihan perang tiga hari China termasuk latihan pengepungan Taiwan. Demikian disampaikan Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Militer China mengatakan latihan perang melibatkan pengiriman pesawat, kapal, dan personel ke wilayah maritim dan ruang udara di keempat sisi Taiwan.
Di pulau Beigan, bagian dari kepulauan Matsu Taiwan yang terlihat dari daratan China, koki berusia 60 tahun Lin Ke-qiang mengatakan kepada AFP bahwa dia tidak menginginkan perang. Dia ketakutan dengan manuver militer China.
"Kami, orang biasa, hanya ingin menjalani kehidupan yang damai dan stabil," kata Lin, menambahkan militer Taiwan bukan tandingan China.
"Jika ada perang yang terjadi, sekarang misil mereka sangat canggih, tidak mungkin pihak kita bisa melawan. Sisi ini akan rata dengan tanah."
Sebuah laporan dari lembaga penyiaran negara China, CCTV, pada hari Minggu mengatakan latihan perang telah mensimulasikan serangan presisi bersama terhadap sasaran utama di pulau Taiwan dan perairan sekitarnya, menambahkan bahwa pasukan terus mempertahankan situasi yang mengelilingi pulau itu.
"Angkatan udara juga mengerahkan puluhan pesawat untuk terbang ke wilayah udara target, dan pasukan darat telah melakukan latihan untuk serangan presisi multi-target," imbuh laporan itu.
Itu akan mengakhiri latihanperang tiga hari, termasuk pengepungan Taiwan, sebagai respons atas pertemuan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy di California pekan lalu.
Jet tempur dan kapal perang China telah mensimulasikan serangan terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu selama akhir pekan lalu. Simulasi itu memicu kecaman dari Taipei dan seruan untuk menahan diri dari Washington.
Dijuluki "Joint Sword", latihan perang tiga hari China termasuk latihan pengepungan Taiwan. Demikian disampaikan Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.
Militer China mengatakan latihan perang melibatkan pengiriman pesawat, kapal, dan personel ke wilayah maritim dan ruang udara di keempat sisi Taiwan.
Di pulau Beigan, bagian dari kepulauan Matsu Taiwan yang terlihat dari daratan China, koki berusia 60 tahun Lin Ke-qiang mengatakan kepada AFP bahwa dia tidak menginginkan perang. Dia ketakutan dengan manuver militer China.
"Kami, orang biasa, hanya ingin menjalani kehidupan yang damai dan stabil," kata Lin, menambahkan militer Taiwan bukan tandingan China.
"Jika ada perang yang terjadi, sekarang misil mereka sangat canggih, tidak mungkin pihak kita bisa melawan. Sisi ini akan rata dengan tanah."
Sebuah laporan dari lembaga penyiaran negara China, CCTV, pada hari Minggu mengatakan latihan perang telah mensimulasikan serangan presisi bersama terhadap sasaran utama di pulau Taiwan dan perairan sekitarnya, menambahkan bahwa pasukan terus mempertahankan situasi yang mengelilingi pulau itu.
"Angkatan udara juga mengerahkan puluhan pesawat untuk terbang ke wilayah udara target, dan pasukan darat telah melakukan latihan untuk serangan presisi multi-target," imbuh laporan itu.