Kisah Putra Pendiri Hamas Membelot ke Israel dan Keluar dari Islam

Minggu, 09 April 2023 - 04:19 WIB
loading...
A A A
Yousef mengeklaim bahwa dia tidak meng-uang-kan informasinya, tetapi motivasinya adalah ideologis, religius, dan ingin menyelamatkan nyawa orang-orang.

Untuk menggagalkan kecurigaan Hamas pada Yousef, Shin Bet melakukan upaya penangkapan, memberitahu Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk melancarkan operasi untuk menangkapnya, dan kemudian memberinya informasi intelijen yang memungkinkan dia untuk melarikan diri pada menit terakhir, setelah itu dia bersembunyi untuk melanjutkan sisa-sisa kariernya.

Yousef mengatakan dia memberikan intelijen hanya dengan syarat bahwa "target" tidak akan dibunuh, tetapi ditangkap. Hal ini menyebabkan penahanan beberapa pemimpin penting Palestina, termasuk Ibrahim Hamid, seorang komandan Hamas di Tepi Barat, dan Marwan Barghouti.

Juga, Yousef mengeklaim telah menggagalkan rencana tahun 2001 untuk membunuh Shimon Peres, menteri luar negeri dan kemudian menjadi Presiden Israel.

Putra Pendiri Hamas Keluar dari Islam


Menurut pengakuannya, Yousef bertemu dengan seorang misionaris Inggris pada tahun 1999 yang mengenalkannya pada agama Kristen. Antara tahun 1999 dan 2000, Yousef secara bertahap memeluk agama Kristen.

Pada tahun 2005, dia diam-diam dibaptis di Tel Aviv oleh seorang turis Kristen yang tidak dikenal. Dia meninggalkan Tepi Barat menuju Amerika Serikat pada tahun 2007, dan tinggal beberapa lama di San Diego, California, di mana dia bergabung dengan Gereja Jalan Barabas.

Pada Agustus 2008, Yousef secara terbuka mengungkapkan kekristenannya, dan meninggalkan kepemimpinan Hamas dan Arab, sehingga membahayakan dirinya sendiri dan mengekspos keluarganya di Ramallah untuk dianiaya.

Yousef juga mengklaim bahwa tujuannya adalah untuk membawa perdamaian ke Timur Tengah; dia berharap untuk kembali ke tanah airnya ketika ada kedamaian.

Saudara laki-laki Yousef, Ouwais, mencela laporan tentang aktivitasnya, dengan mengatakan: "Itu penuh kebohongan; semuanya bohong."

Ouwais juga mengungkapkan bahwa kontak terakhir antara keluarganya dan Yousef terjadi lebih dari setahun sebelum berita tentang spionasenya muncul.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1773 seconds (0.1#10.140)