Kisah Putra Pendiri Hamas Membelot ke Israel dan Keluar dari Islam
loading...
A
A
A
Sheikh Hassan Yousef, ayah Yousef, saat berada di penjara Israel, tidak lagi mengakui putranya karena menjadi mata-mata Israel.
Laporan Haaretz tentang Yousef dijelaskan oleh anggota Parlemen Hamas, Mushir al-Masri sebagai "perang psikologis yang dilancarkan terhadap rakyat Palestina... [itu] tidak pantas ditanggapi".
Yousef pernah diancam dideportasi dari AS karena pernyataan dalam bukunya tentang bekerja untuk Hamas ditafsirkan sebagai "memberikan dukungan material kepada organisasi teroris yang ditunjuk AS". Yousef menjelaskan bahwa maksud pernyataannnya adalah untuk melemahkan kelompok Hamas.
Kasusnya kemudian berlanjut ke tahap deportasi, meskipun Yousef memperingatkan bahwa dia kemungkinan akan dieksekusi oleh Otoritas Palestina jika dideportasi ke Tepi Barat.
Pada 24 Juni 2010, pejabat Shin Bet Gonen Ben Itzhak, yang selama 10 tahun bekerja dengan Yousef dengan nama samaran "Loai", mengungkapkan identitasnya sendiri untuk bersaksi atas nama Yousef di sidang imigrasi di San Diego.
Ben Itzhak menggambarkan Yousef sebagai "teman sejati", dan berkata, "Dia mempertaruhkan nyawanya setiap hari untuk mencegah kekerasan".
Sebagai akibatnya, Hakim Pengadilan Imigrasi Richard J. Bartolomei, Jr., memutuskan pada tanggal 30 Juni 2010, bahwa Yousef akan diizinkan untuk tetap tinggal di Amerika Serikat setelah sidik jari dan melewati pemeriksaan latar belakang rutin.
Sejak tinggal di Amerika, Yousef kerap menjadi pembicara tamu di berbagai saluran berita, di mana dia berbicara tentang kekejaman yang dilakukan oleh Hamas.
Laporan Haaretz tentang Yousef dijelaskan oleh anggota Parlemen Hamas, Mushir al-Masri sebagai "perang psikologis yang dilancarkan terhadap rakyat Palestina... [itu] tidak pantas ditanggapi".
Yousef pernah diancam dideportasi dari AS karena pernyataan dalam bukunya tentang bekerja untuk Hamas ditafsirkan sebagai "memberikan dukungan material kepada organisasi teroris yang ditunjuk AS". Yousef menjelaskan bahwa maksud pernyataannnya adalah untuk melemahkan kelompok Hamas.
Kasusnya kemudian berlanjut ke tahap deportasi, meskipun Yousef memperingatkan bahwa dia kemungkinan akan dieksekusi oleh Otoritas Palestina jika dideportasi ke Tepi Barat.
Pada 24 Juni 2010, pejabat Shin Bet Gonen Ben Itzhak, yang selama 10 tahun bekerja dengan Yousef dengan nama samaran "Loai", mengungkapkan identitasnya sendiri untuk bersaksi atas nama Yousef di sidang imigrasi di San Diego.
Ben Itzhak menggambarkan Yousef sebagai "teman sejati", dan berkata, "Dia mempertaruhkan nyawanya setiap hari untuk mencegah kekerasan".
Sebagai akibatnya, Hakim Pengadilan Imigrasi Richard J. Bartolomei, Jr., memutuskan pada tanggal 30 Juni 2010, bahwa Yousef akan diizinkan untuk tetap tinggal di Amerika Serikat setelah sidik jari dan melewati pemeriksaan latar belakang rutin.
Sejak tinggal di Amerika, Yousef kerap menjadi pembicara tamu di berbagai saluran berita, di mana dia berbicara tentang kekejaman yang dilakukan oleh Hamas.
(mas)