Liga Arab Kutuk Netanyahu Soal Kebiadaban Israel di Masjid Al-Aqsa
loading...
A
A
A
RIYADH - Liga Arab mengungkapkan "keterkejutannya" atas pernyataan baru-baru ini oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tentang kebiadaban pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa.
Netanyahu baru-baru ini mengatakan pasukan Israel bekerja untuk menenangkan situasi menyusul bentrokan antara polisi dan jemaah di Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
"Israel berkomitmen menjaga kebebasan beribadah, akses bebas ke semua agama dan status quo dan tidak akan membiarkan ekstremis kekerasan mengubah itu," ujar dia di Twitter.
Sebagai tanggapan, Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki mengatakan selama pertemuan darurat dewan, bahwa dia "tidak percaya" pernyataan Netanyahu dan dia percaya itu "justru sebaliknya."
Zaki menuduh pemerintah Israel "bertekad mengobarkan situasi." Dia menekankan bahwa pemerintah Israel "tidak punya alasan untuk menyerbu Al-Aqsa."
"Kita bisa perkirakan konfrontasi ini beberapa pekan sebelum Ramadan," ujar dia.
Pada Rabu (5/4/2023), tentara Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa, menembakkan granat kejut ke warga Palestina, melukai puluhan orang, dan menangkap lebih dari 400 jemaah.
Bulan Sabit Merah mengatakan polisi pendudukan mencegah staf medis memasuki Masjid Al-Aqsa untuk merawat yang terluka.
Negara-negara Barat tak banyak mengecam kekejaman yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga sipil Palestina.
Barat juga tak pernah menerapkan sanksi terhadap Israel yang jelas-jelas melakukan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Palestina.
Netanyahu baru-baru ini mengatakan pasukan Israel bekerja untuk menenangkan situasi menyusul bentrokan antara polisi dan jemaah di Masjid al-Aqsa di Yerusalem.
"Israel berkomitmen menjaga kebebasan beribadah, akses bebas ke semua agama dan status quo dan tidak akan membiarkan ekstremis kekerasan mengubah itu," ujar dia di Twitter.
Sebagai tanggapan, Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki mengatakan selama pertemuan darurat dewan, bahwa dia "tidak percaya" pernyataan Netanyahu dan dia percaya itu "justru sebaliknya."
Zaki menuduh pemerintah Israel "bertekad mengobarkan situasi." Dia menekankan bahwa pemerintah Israel "tidak punya alasan untuk menyerbu Al-Aqsa."
"Kita bisa perkirakan konfrontasi ini beberapa pekan sebelum Ramadan," ujar dia.
Pada Rabu (5/4/2023), tentara Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa, menembakkan granat kejut ke warga Palestina, melukai puluhan orang, dan menangkap lebih dari 400 jemaah.
Bulan Sabit Merah mengatakan polisi pendudukan mencegah staf medis memasuki Masjid Al-Aqsa untuk merawat yang terluka.
Negara-negara Barat tak banyak mengecam kekejaman yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga sipil Palestina.
Barat juga tak pernah menerapkan sanksi terhadap Israel yang jelas-jelas melakukan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah Palestina.
(sya)