Bom Nuklir AS Rusak di Pangkalan Belanda, Pentagon: Itu Senjata Palsu

Selasa, 04 April 2023 - 07:10 WIB
loading...
Bom Nuklir AS Rusak...
Bom nuklir Amerika Serikat terlihat rusak di pangkalan Belanda, namun Pentagon mengonfirmasi bahwa itu adalah senjata palsu. Foto/Federasi Ilmuwan Amerika
A A A
WASHINGTON - Federasi Ilmuwan Amerika (FAS) dalam laporan yang dirilis hari Senin menunjukkan gambar tentang kerusakan nyata pada bom nuklir Amerika Serikat (AS) di pangkalan udara Belanda.

Pentagon bergegas mengonfirmasi bahwa bom nuklir yang gambarnya dirilis FAS itu merupakan senjata palsu yang digunakan dalam latihan tanggap darurat.

FAS menerbitkan foto bom B61 yang sedang diperiksa kerusakannya oleh tentara AS, termasuk dua dari unit pembuangan bahan peledak, dan seorang warga sipil.

Bagian belakang bom terlihat terpelintir akibat benturan dan salah satu sirip ekornya hilang. Ada selotip merah muda menutupi lubang yang terlihat.



Gambar itu dimasukkan dalam presentasi tahun 2022 untuk perekrutan pekerja oleh Laboratorium Nasional Los Alamos (LANL) di New Mexico, salah satu fasilitas senjata nuklir negara itu, dan geolokasi gambar itu menunjuk pada Pangkalan Angkatan Udara Volkel di Belanda.

Sekadar diketahui Pangkalan Angkatan Udara Volkel adalah salah satu dari enam pangkalan di lima negara NATO di Eropa di mana total 100 bom gravitasi nuklir B61 disimpan sebagai bagian dari perjanjian pembagian nuklir dengan AS.

Sebuah blog FAS yang ditulis oleh Hans Kristensen, direktur proyek informasi nuklir FAS, mengatakan tidak jelas apakah itu bom sungguhan atau model pelatihan.

Angkatan udara AS di Eropa dan LANL tidak akan mengomentari foto tersebut, tetapi pada hari Senin, setelah publikasi blog Kristensen, Pentagon mengatakan itu adalah senjata tiruan yang digunakan sebagai bagian dari latihan pelatihan.

“Di setiap fasilitas militer, kami memiliki tim respons yang harus berlatih bersama, dan begitulah adanya, dan foto itu dimasukkan ke dalam manual perekrutan,” kata Oscar Seára, juru bicara Pentagon, seperti dikutip The Guardian, Selasa (4/4/2023).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2209 seconds (0.1#10.140)