Anwar Ibrahim: Tak Boleh Ada Kekuatan Besar yang Mendikte Masa Depan Malaysia
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada Jumat (31/3/2023), bahwa Negeri Jiran tidak akan membiarkan kekuatan besar mendikte keputusan dan arah masa depannya.
“Tidak ada yang harus mendikte kami. Sebagai bangsa yang bebas dan mandiri, kami akan memutuskan apa yang terbaik untuk kami,” kata Anwar seperti dikutip Bernama.
Hal itu diungkapkan Anwar pada hari ketiga kunjungan resminya ke China. “Dan, kami memutuskan berdasarkan nilai dan prinsip inti, yang memastikan bahwa kami memiliki tata kelola dan kebijakan yang baik yang akan bermanfaat bagi negara dan rakyat,” lanjut Anwar.
“Kita juga harus mempertahankan posisi ini di ASEAN (Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara) karena ASEAN didirikan sebagai zona bebas dan netral,” tambahnya.
Anwar menanggapi pertanyaan tentang persaingan antara China dan Amerika Serikat selama kuliah umum di Universitas Tsinghua yang terkenal di Beijing, setelah kehadirannya di Forum Boao untuk Asia (BFA) di Hainan.
Diresmikan pada tahun 2001, BFA bertujuan untuk mempromosikan pembangunan bersama melalui integrasi ekonomi regional.
Mengenai hubungan Malaysia dengan China, Anwar dilaporkan mengatakan bahwa Malaysia tidak melihat China sebagai pesaing atau ancaman, bahkan jika ada ketidaksepakatan antara kedua negara.
“Karena tidak ada ancaman langsung dari China, kami senang menjadi tetangga yang baik, teman, dan mendapat manfaat dari kesuksesan mereka,” kata Anwar. Ia menambahkan bahwa Malaysia ingin membangun hubungan yang sangat baik dengan semua negara, termasuk China dan AS.
“Tidak ada yang harus mendikte kami. Sebagai bangsa yang bebas dan mandiri, kami akan memutuskan apa yang terbaik untuk kami,” kata Anwar seperti dikutip Bernama.
Hal itu diungkapkan Anwar pada hari ketiga kunjungan resminya ke China. “Dan, kami memutuskan berdasarkan nilai dan prinsip inti, yang memastikan bahwa kami memiliki tata kelola dan kebijakan yang baik yang akan bermanfaat bagi negara dan rakyat,” lanjut Anwar.
“Kita juga harus mempertahankan posisi ini di ASEAN (Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara) karena ASEAN didirikan sebagai zona bebas dan netral,” tambahnya.
Anwar menanggapi pertanyaan tentang persaingan antara China dan Amerika Serikat selama kuliah umum di Universitas Tsinghua yang terkenal di Beijing, setelah kehadirannya di Forum Boao untuk Asia (BFA) di Hainan.
Baca Juga
Diresmikan pada tahun 2001, BFA bertujuan untuk mempromosikan pembangunan bersama melalui integrasi ekonomi regional.
Mengenai hubungan Malaysia dengan China, Anwar dilaporkan mengatakan bahwa Malaysia tidak melihat China sebagai pesaing atau ancaman, bahkan jika ada ketidaksepakatan antara kedua negara.
“Karena tidak ada ancaman langsung dari China, kami senang menjadi tetangga yang baik, teman, dan mendapat manfaat dari kesuksesan mereka,” kata Anwar. Ia menambahkan bahwa Malaysia ingin membangun hubungan yang sangat baik dengan semua negara, termasuk China dan AS.