Di Rusia, Perang Nuklir Diiklankan Seperti Makanan Hewan Peliharaan
loading...
A
A
A
"Di saluran televisi di sini, perang nuklir dan senjata nuklir dipromosikan seolah-olah mereka mengiklankan makanan hewan peliharaan."
Saat perang di Ukraina berkecamuk, propagandis Rusia telah menggunakan platform mereka untuk mengadakan diskusi tentang kemampuan nuklir negara mereka.
Pada Mei lalu, sebuah acara televisi Rusia menyuguhkan pembawa acaranya dengan santai mengobrol dan bercanda tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan rudal balistik untuk mencapai London, Paris atau Berlin.
Pada bulan Januari, seorang pembawa acara televisi Rusia dilaporkan menggambarkan Prancis, Polandia, dan Berlin sebagai "target yang sah" yang harus diserang karena memasok senjata ke Ukraina.
Muratov menggambarkan orang-orang di Rusia telah “disinari oleh propaganda", mencatat bahwa di negaranya, ideologi negara didorong ke publik melalui televisi, surat kabar, dan media sosial.
“[Pemerintah] mengumumkan: 'Kami punya rudal ini, rudal itu, jenis rudal lain',” ujarnya.
“Mereka berbicara tentang penargetan Inggris dan Prancis; tentang memicu tsunami nuklir yang menghanyutkan Amerika. Mengapa mereka mengatakan ini? Supaya orang-orang di sini siap.”
Muratov, pemimpin redaksi surat kabar kritis Kremlin; Novaya Gazeta, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian bersama jurnalis Filipina Maria Ressa pada 2021.
Keduanya berbagi penghargaan atas upaya berani mereka untuk menegakkan kebebasan berekspresi di negara-negara di mana kebebasan pers dibatasi.
Saat perang di Ukraina berkecamuk, propagandis Rusia telah menggunakan platform mereka untuk mengadakan diskusi tentang kemampuan nuklir negara mereka.
Pada Mei lalu, sebuah acara televisi Rusia menyuguhkan pembawa acaranya dengan santai mengobrol dan bercanda tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan rudal balistik untuk mencapai London, Paris atau Berlin.
Pada bulan Januari, seorang pembawa acara televisi Rusia dilaporkan menggambarkan Prancis, Polandia, dan Berlin sebagai "target yang sah" yang harus diserang karena memasok senjata ke Ukraina.
Muratov menggambarkan orang-orang di Rusia telah “disinari oleh propaganda", mencatat bahwa di negaranya, ideologi negara didorong ke publik melalui televisi, surat kabar, dan media sosial.
“[Pemerintah] mengumumkan: 'Kami punya rudal ini, rudal itu, jenis rudal lain',” ujarnya.
“Mereka berbicara tentang penargetan Inggris dan Prancis; tentang memicu tsunami nuklir yang menghanyutkan Amerika. Mengapa mereka mengatakan ini? Supaya orang-orang di sini siap.”
Muratov, pemimpin redaksi surat kabar kritis Kremlin; Novaya Gazeta, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian bersama jurnalis Filipina Maria Ressa pada 2021.
Keduanya berbagi penghargaan atas upaya berani mereka untuk menegakkan kebebasan berekspresi di negara-negara di mana kebebasan pers dibatasi.