Bukan Belarusia, Senjata Nuklir Rusia di Lokasi Ini yang Paling Mengancam NATO

Rabu, 29 Maret 2023 - 01:22 WIB
loading...
Bukan Belarusia, Senjata...
Senjata nuklir Rusia di Kaliningrad dinilai lebih mengancam NATO ketimbang yang akan dikerahkan ke Belarusia. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, negara yang berbatasan langsung dengan Ukraina dan beberapa negara NATO.

Keputusan itu dibuat ketika perang Rusia di Ukraina semakin memanas dan tak ada tanda-tanda akan segera berakhir.

Mantan Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Bolton pada Senin mengatakan Putin mungkin tidak menggertak tentang pengumumannya tersebut.

Pengumuman pemimpin Kremlin itu telah dikecam oleh AS dan NATO—dan Ukraina menyebut langkah itu sebagai "pemerasan nuklir."



“Ya, saya pikir dia menggertak ketika dia mencoba mengayunkan pedang nuklir sebelumnya. Dia mungkin tidak menggertak di sini dalam arti dia mungkin benar-benar memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia, yang merupakan masalah tersendiri,” kata Bolton tentang langkah Putin dalam program CNN This Morning,Selasa (28/3/2023).

Dia mengemukakan kekhawatiran bahwa Belarusia, yang pernah menjadi bagian dari Uni Soviet, berpotensi diserap kembali ke Rusia."Kemungkinan itu sesuatu yang menurut saya tidak cukup kita perhatikan," kata Bolton.

Lokasi Senjata Nuklir Rusia yang Paling Berbahaya

Menurut Bolton, ada lokasi pengerahan senjata nuklir Rusia yang lebih berbahaya bagi NATO ketimbang Belarusia. Lokasi yang dia maksud adalah Kaliningrad.

“Tetapi secara militer, bahkan jika dia melakukan itu, itu benar-benar tidak akan membuat banyak perbedaan dalam pandangan saya, karena apa yang kita ketahui adalah pasokan nuklir yang luas, rudal, rudal jelajah, drone dan hulu ledak, di Kaliningrad, sebuah eksklave, sepotong Rusia yang dipisahkan dari Rusia sendiri oleh Lituania dan Polandia,” kata Bolton.



“Itu adalah tempat yang pada dasarnya telah lama menjadi fasilitas militer Rusia sejak zaman Uni Soviet,” ujar Bolton.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1261 seconds (0.1#10.140)