Ratifikasi Keanggotaan Finlandia, Turki: Selamat Datang di NATO

Jum'at, 31 Maret 2023 - 09:08 WIB
loading...
Ratifikasi Keanggotaan...
Parlemen Turki telah meratifikasi keanggotaan NATO Finlandia. Foto/Ilustrasi
A A A
ANKARA - Parlemen Turki pada Kamis meratifikasi permohonan Finlandia untuk bergabung dengan NATO . Keputusan Turki ini mengangkat rintangan terakhir bagi jalan aksesi negara Nordik itu yang telah lama tertunda ke dalam aliansi militer Barat.

Semua 276 anggota parlemen yang hadir memberikan suara mendukung tawaran Finlandia, beberapa hari setelah parlemen Hongaria juga mendukung aksesi Helsinki.

Khawatir dengan invasi Rusia ke Ukraina setahun yang lalu, Finlandia dan Swedia meninggalkan kebijakan nonblok mereka selama puluhan tahun dan mendaftar untuk bergabung dengan aliansi tersebut.

Suara penuh diperlukan untuk menerima anggota baru ke dalam aliansi 30 anggota itu. Turki dan Hongaria adalah dua anggota NATO terakhir yang meratifikasi aksesi Finlandia.

Tawaran Swedia untuk bergabung dengan aliansi tersebut, sementara itu, dibiarkan menggantung, dengan Turki dan Hongaria bertahan untuk memberikan lampu hijau meskipun menyatakan dukungan untuk ekspansi NATO.

Pemerintah Turki menuduh Swedia terlalu toleran terhadap kelompok yang dianggap sebagai organisasi teroris dan ancaman keamanan, termasuk kelompok militan Kurdi dan orang-orang yang terkait dengan upaya kudeta tahun 2016.



Baru-baru ini, Turki dibuat marah oleh serangkaian demonstrasi di Swedia, termasuk protes oleh seorang aktivis anti-Islam yang membakar al-Quran di luar Kedutaan Besar Turki.

Sedangkan pemerintah Hongaria berpendapat beberapa politisi Swedia telah membuat pernyataan mengejek tentang kondisi demokrasi Hongaria dan memainkan peran aktif dalam memastikan bahwa miliaran dana Uni Eropa dibekukan atas dugaan pelanggaran aturan hukum dan demokrasi.

Pejabat Turki mengatakan bahwa tidak seperti Swedia, Finlandia memenuhi kewajibannya berdasarkan memorandum yang ditandatangani tahun lalu di mana kedua negara berjanji untuk mengatasi masalah keamanan Turki.

“Sebagai anggota NATO, kami secara alami memiliki beberapa harapan dan permintaan mengenai masalah keamanan negara kami,” Akif Cagatay Kilic, seorang legislator dari partai pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengatakan kepada parlemen sebelum pemungutan suara.

“Saya ingin menggarisbawahi langkah-langkah konkret dan penerapannya oleh Finlandia, yang mendukung dan membentuk keputusan yang kami ambil di sini,” imbuhnya.

“Saya sadar bahwa ada banyak orang yang mengawasi kami dari Finlandia. … Kita dapat mengatakan kepada mereka: ‘Selamat datang di NATO,’” Kilic menambahkan seperti dikutip dari AP, Jumat (31/3/2023).

Beberapa partai oposisi mengkritik posisi pemerintah Turki terhadap kedua negara Nordik tersebut.



“Sayangnya, (partai penguasa Erdogan) mengubah hak untuk memveto tawaran keanggotaan Finlandia dan Swedia menjadi alat pemerasan dan ancaman. Kami tidak menyetujuinya,” kata Hisyar Ozsoy, seorang legislator dari partai pro-Kurdi.

“Kami menemukan proses tawar-menawar (untuk mendesak) ekstradisi para penulis, politisi, dan jurnalis pembangkang Kurdi … menjadi jelek, salah, dan melanggar hukum,” imbuuhnya.

Sekretaris Jenderal NATO, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, pun menyambut baik keputusan Turki tersebut.

“Ini akan membuat seluruh keluarga NATO lebih kuat & lebih aman,” tulis Stoltenberg di Twitter.

Ditanya awal pekan ini tentang keanggotaan NATO Swedia, Erdogan mengatakan kepada wartawan: “Ada hal-hal tertentu yang kami harapkan dari mereka. Itu harus dipenuhi dulu.”

Swedia, yang membuat perubahan konstitusi untuk meloloskan undang-undang anti-terorisme yang lebih keras, telah menyatakan harapannya untuk dapat bergabung sebelum KTT Juli NATO di Vilnius, Lituania.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3443 seconds (0.1#10.140)