Rusia Bakal Tempatkan Senjata Nuklir di Belarusia, Biden: Ini Berbahaya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku prihatin dengan rencana Rusia untuk menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangganya Belarusia.
“Mereka belum melakukannya, kecuali terjadi sesuatu saat saya berada di helikopter,” kata Biden. "Tentu, Saya khawatir tentang itu," sambungnya.
“Apa yang telah saya bicarakan dengan kalian selama setahun terakhir? Ini jenis pembicaraan yang berbahaya, dan mengkhawatirkan,” tambah Biden seperti dikutip dari CNN, Rabu (29/3/2023).
Pada hari Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia, yang telah menjadi sekutu setia selama invasi ke Ukraina.
"Moskow akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata nuklir taktis di Belarus pada awal Juli," kata Putin kepada stasiun televisi Rusia 1.
Langkah Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan lalu itu dilakukan setelah Rusia berulang kali menuduh sekutu Barat pendukung Kiev melakukan eskalasi nuklir. Itu terkait dengan rencana Inggris yang berjanji untuk mengirim rudal depleted uranium ke Ukraina.
Inggris telah mengonfirmasi rudal itu akan dikirim bersama dengan tank Challenger 2.
Putin menjelaskan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sudah lama meminta penempatan tersebut. Namun, tidak ada reaksi langsung dari Lukashenko.
Diketahui, Rusia telah membantu memodernisasi pesawat tempur Belarusia agar dapat membawa senjata nuklir.
Pada pidatonya, Sabtu (25/3/2023), Putin mengatakan pemicu penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia merupakan keputusan Inggris yang memberi Ukraina peluru anti kendaraan lapis baja yang mengandung depleted uranium.
Masih menurut Putin, terkait penempatan senjata nuklir di Belarusia, Rusia akan melakukan apa yang sudah dilakukan Amerika Serikat selama beberapa dekade dengan menempatkan senjata nuklir di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, serta Turki.
“Mereka belum melakukannya, kecuali terjadi sesuatu saat saya berada di helikopter,” kata Biden. "Tentu, Saya khawatir tentang itu," sambungnya.
“Apa yang telah saya bicarakan dengan kalian selama setahun terakhir? Ini jenis pembicaraan yang berbahaya, dan mengkhawatirkan,” tambah Biden seperti dikutip dari CNN, Rabu (29/3/2023).
Pada hari Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia, yang telah menjadi sekutu setia selama invasi ke Ukraina.
"Moskow akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata nuklir taktis di Belarus pada awal Juli," kata Putin kepada stasiun televisi Rusia 1.
Langkah Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan lalu itu dilakukan setelah Rusia berulang kali menuduh sekutu Barat pendukung Kiev melakukan eskalasi nuklir. Itu terkait dengan rencana Inggris yang berjanji untuk mengirim rudal depleted uranium ke Ukraina.
Inggris telah mengonfirmasi rudal itu akan dikirim bersama dengan tank Challenger 2.
Putin menjelaskan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sudah lama meminta penempatan tersebut. Namun, tidak ada reaksi langsung dari Lukashenko.
Diketahui, Rusia telah membantu memodernisasi pesawat tempur Belarusia agar dapat membawa senjata nuklir.
Pada pidatonya, Sabtu (25/3/2023), Putin mengatakan pemicu penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia merupakan keputusan Inggris yang memberi Ukraina peluru anti kendaraan lapis baja yang mengandung depleted uranium.
Masih menurut Putin, terkait penempatan senjata nuklir di Belarusia, Rusia akan melakukan apa yang sudah dilakukan Amerika Serikat selama beberapa dekade dengan menempatkan senjata nuklir di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, serta Turki.
(ian)