Belarusia Bela Putin: AS Juga Kerahkan 150 Senjata Nuklir ke Negara-negara NATO
loading...
A
A
A
MINSK - Minsk membela keputusan Rusia untuk mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia. Sekutu Moskow ini menyindir balik Amerika Serikat (AS) yang sudah puluhan tahun mengerahkan lebih dari 150 senjata serupa ke negara-negara NATO di Eropa.
Kementerian Luar Negeri di Minsk mengatakan kerja sama militer antara Rusia dan Belarusia sesuai dengan hukum internasional.
"Selama beberapa tahun terakhir, Belarusia telah mengalami tekanan politik, ekonomi, dan informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh AS, Inggris, negara-negara NATO lainnya, dan Uni Eropa," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Kesepakatan jadi tuan rumah senjata nuklir adalah sebagai tanggapan atas tindakan tersebut. "Minsk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperkuat kemampuan keamanan dan pertahanannya sendiri," lanjut kementerian itu, seperti dikutip Russia Today, Rabu (29/3/2023).
Lebih lanjut, kementerian itu menyatakan bahwa pelatihan pilot Belarusia untuk menerbangkan pesawat dengan amunisi khusus, modernisasi pesawat semacam itu, serta penyebaran hulu ledak nuklir di wilayah Belarusia tanpa mengalihkan kendali atas mereka ke Minsk, tidak akan memenuhi syarat sebagai pelanggaran perjanjian non-proliferasi.
“Selain itu, ini bukanlah hal baru di bidang kerja sama militer antara kekuatan non-nuklir dan nuklir. NATO telah lama memiliki praktik 'misi nuklir bersama', pesawat negara-negara anggota aliansi disertifikasi untuk penerbangan dengan senjata nuklir, personel penerbangan untuk misi semacam itu sedang dilatih, dan latihan yang sesuai sedang dilakukan,” imbuh Kementerian Luar Negeri Belarusia.
"Saat ini, lebih dari 150 senjata nuklir taktis AS disimpan di wilayah negara-negara anggota NATO Eropa.”
Keputusan Moskow untuk mengerahkan senjata nuklir taktis ke wilayah Belarusia telah diumumkan minggu lalu oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Saat ini, Moskow sedang menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk amunisi semacam itu, menyusul permintaan berulang kali dari Minsk untuk menempatkannya di wilayahnya.
Langkah itu dikecam oleh pejabat Barat, di mana diplomat tinggi Uni Eropa; Josep Borrell, mengancam akan menjatuhkan sanksi baru terhadap sekutu Rusia itu kecuali jika Rusia menarik keputusannya.
“Belarusia menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia berarti eskalasi yang tidak bertanggung jawab dan ancaman terhadap keamanan Eropa,” kata Borrell pada hari Minggu.
"Belarusia masih bisa menghentikannya, itu adalah pilihan mereka," imbuh dia, memperingatkan bahwa blok Eropa siap menanggapi dengan sanksi lebih lanjut jika perlu.
Kementerian Luar Negeri di Minsk mengatakan kerja sama militer antara Rusia dan Belarusia sesuai dengan hukum internasional.
"Selama beberapa tahun terakhir, Belarusia telah mengalami tekanan politik, ekonomi, dan informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh AS, Inggris, negara-negara NATO lainnya, dan Uni Eropa," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Kesepakatan jadi tuan rumah senjata nuklir adalah sebagai tanggapan atas tindakan tersebut. "Minsk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperkuat kemampuan keamanan dan pertahanannya sendiri," lanjut kementerian itu, seperti dikutip Russia Today, Rabu (29/3/2023).
Lebih lanjut, kementerian itu menyatakan bahwa pelatihan pilot Belarusia untuk menerbangkan pesawat dengan amunisi khusus, modernisasi pesawat semacam itu, serta penyebaran hulu ledak nuklir di wilayah Belarusia tanpa mengalihkan kendali atas mereka ke Minsk, tidak akan memenuhi syarat sebagai pelanggaran perjanjian non-proliferasi.
“Selain itu, ini bukanlah hal baru di bidang kerja sama militer antara kekuatan non-nuklir dan nuklir. NATO telah lama memiliki praktik 'misi nuklir bersama', pesawat negara-negara anggota aliansi disertifikasi untuk penerbangan dengan senjata nuklir, personel penerbangan untuk misi semacam itu sedang dilatih, dan latihan yang sesuai sedang dilakukan,” imbuh Kementerian Luar Negeri Belarusia.
"Saat ini, lebih dari 150 senjata nuklir taktis AS disimpan di wilayah negara-negara anggota NATO Eropa.”
Keputusan Moskow untuk mengerahkan senjata nuklir taktis ke wilayah Belarusia telah diumumkan minggu lalu oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Saat ini, Moskow sedang menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk amunisi semacam itu, menyusul permintaan berulang kali dari Minsk untuk menempatkannya di wilayahnya.
Langkah itu dikecam oleh pejabat Barat, di mana diplomat tinggi Uni Eropa; Josep Borrell, mengancam akan menjatuhkan sanksi baru terhadap sekutu Rusia itu kecuali jika Rusia menarik keputusannya.
“Belarusia menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia berarti eskalasi yang tidak bertanggung jawab dan ancaman terhadap keamanan Eropa,” kata Borrell pada hari Minggu.
"Belarusia masih bisa menghentikannya, itu adalah pilihan mereka," imbuh dia, memperingatkan bahwa blok Eropa siap menanggapi dengan sanksi lebih lanjut jika perlu.
(min)