Junta Myanmar Akan Lanjutkan Tindakan Keras pada Lawan Politik

Selasa, 28 Maret 2023 - 00:30 WIB
loading...
Junta Myanmar Akan Lanjutkan Tindakan Keras pada Lawan Politik
Junta Myanmar Akan Lanjutkan Tindakan Keras pada Lawan Politik. FOTO/Reuters
A A A
NAYPYIDAW - Kepala junta Myanmar , Min Aung Hlaing, bersumpah tidak akan berhenti melakukan tindakan keras terhadap lawan politik. Ia juga bersikeras, militer akan mengadakan pemilihan umum .

“Militer akan mengambil "tindakan tegas" terhadap lawan-lawannya dan pemberontak etnis yang mendukung mereka,” kata Min Aung kepada sekitar 8.000 anggota militer yang menghadiri parade tahunan Hari Angkatan Bersenjata di ibu kota yang dibangun militer, Naypyidaw.



“Tindakan teror NUG dan apa yang disebut PDF perlu ditangani untuk kebaikan dan semuanya,” lanjut Min Aung, seperti dikutip dari AFP.

Ia mengacu pada “Pemerintah Persatuan Nasional”, sebuah badan yang didominasi oleh anggota parlemen yang digulingkan yang bekerja untuk membalikkan kudeta.

“Junta kemudian akan mengadakan "pemilihan yang bebas dan adil" setelah keadaan darurat selesai,” katanya.

Bulan lalu, militer mengumumkan perpanjangan keadaan darurat dua tahun dan penundaan pemilihan yang telah dijanjikan akan diadakan pada bulan Agustus, karena tidak cukup menguasai negara untuk diadakannya pemungutan suara.

“Ketenangan dan stabilitas sangat penting” sebelum pemilihan apa pun dapat dilanjutkan, kata Min Aung pada pawai tersebut.



Pesawat terbang di atas kepala memuntahkan asap kuning, merah dan hijau dari bendera nasional dan penerbangan lima jet Sukoi Su-30 buatan Rusia meraung lewat. Para wanita berbaris di jalan-jalan menuju ke lapangan parade untuk berbaris tentara dengan karangan bunga, gambar di media pemerintah menunjukkan.

Hari Angkatan Bersenjata digelar untuk memperingati dimulainya perlawanan lokal terhadap pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, dan biasanya menampilkan parade militer yang dihadiri oleh perwira dan diplomat asing.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi lebih dari dua tahun lalu, setelah membuat klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar.

Kudeta memicu pertempuran baru dengan pemberontak etnis dan melahirkan lusinan "Pasukan Pertahanan Rakyat" (PDF) anti-junta, dengan sebagian besar negara sekarang dilanda pertempuran dan ekonomi compang-camping.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)