Bentengi Moskow dari Serangan Nuklir, Rusia Tingkatkan Sistem Pertahanan Rudal

Kamis, 23 Maret 2023 - 22:50 WIB
loading...
Bentengi Moskow dari...
Bagian dari sistem Razvyazka. Rusia meningkatkan sistem pertahanan rudalnya untuk membentengi Moskow dari serangan nuklir. Foto/RT
A A A
MOSKOW - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu melaporkan militer negara itu akan menyelesaikan perombakan sistem pertahanan udara dan rudal Moskow tahun ini. Ibu Kota Rusia dibentengi dari kemungkinan serangan nuklir selama era Soviet.

Shoigu merinci bahwa peningkatan tersebut akan melibatkan perubahan komposisi pasukan yang bertugas melindungi kota, termasuk pembentukan resimen baru yang dipersenjatai dengan sistem rudal jarak menengah S-350 Vityaz.

Menteri Pertahanan Rusia itu menambahkan bahwa sistem ‘Razvyazka’ akan digunakan, mengacu pada program modernisasi stasiun radar darat selama satu dekade di Wilayah Moskow, yang berfungsi sebagai elemen arsitektur kontrol ruang angkasa militer Rusia seperti dikutip dari RT, Kamis (23/3/2023).



Fasilitas yang ditingkatkan memiliki antena pemancar berukuran 15 kali 100 meter dan antena penerima berukuran 50 kali 100 meter yang terletak terpisah beberapa kilometer. Ini mengkhususkan diri dalam pelacakan pesawat ruang angkasa kecil, seperti satelit CubeSat, dan dirancang oleh anak perusahaan dari produsen pertahanan Almaz-Antey. Pakar militer percaya bahwa itu juga memberikan informasi penargetan untuk sistem rudal anti-satelit dan anti-balistik canggih Rusia.

Kepemimpinan Soviet memilih Moskow sebagai lokasi yang akan dipertahankannya dari kemungkinan serangan nuklir ketika menandatangani Perjanjian Anti-Balistik Rudal (ABM) dengan Amerika Serikat (AS) pada tahun 1972. Dokumen tersebut melarang kedua negara untuk menggunakan sistem ABM, memandang mereka sebagai merendahkan AS dan pencegahan nuklir Soviet, tetapi mengizinkan satu pengecualian untuk masing-masing pihak.

Presiden AS George W Bush menarik diri dari perjanjian pada tahun 2002. Saat itu, Bush mengklaim bahwa negaranya membutuhkan sistem ABM nasional untuk bertahan melawan Iran dan Korea Utara, yang dicap Washington sebagai "negara nakal".



Moskow menggambarkan langkah itu sebagai langkah pertama dalam kebijakan panjang Washington untuk membongkar keseimbangan militer strategis, yang membahayakan kepentingan keamanan nasional Rusia dalam proses tersebut.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
Antisipasi Eskalasi...
Antisipasi Eskalasi dengan NATO, Putin Panggil 160.000 Pemuda untuk Wajib Militer
Trump akan Modernisasi...
Trump akan Modernisasi Persenjataan Nuklir AS Tanpa Menambah Jumlah
Anggota Parlemen Iran...
Anggota Parlemen Iran Serukan Teheran Memiliki Senjata Nuklir
Trump Ingin Kembali...
Trump Ingin Kembali Berkomunikasi via Telepon dengan Putin, Apa yang Dibahas?
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
Selamatkan Puluhan Warga...
Selamatkan Puluhan Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, WNI Bisa Dapat Visa Jangka Panjang
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Urai Kemacetan Arus...
Urai Kemacetan Arus Balik Lebaran, Tol Japek II Selatan Segmen Sadang-Bojongmangu Dibuka
BRI Bagikan Tips Terhindar...
BRI Bagikan Tips Terhindar dari Penipuan dan Kejahatan Siber yang Marak saat Lebaran
Jatimulya Diterjang...
Jatimulya Diterjang Banjir Satu Meter, Banyak Pengendara Motor yang Mogok
Berita Terkini
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
5 jam yang lalu
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
7 jam yang lalu
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
7 jam yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
8 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
9 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
10 jam yang lalu
Infografis
Klaim AS Hendak Bunuh...
Klaim AS Hendak Bunuh Putin Bisa Picu Perang Nuklir dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved