Jika China Menginvasi, Taiwan Gempur Beijing dengan Rudal Jelajah

Sabtu, 18 Juli 2020 - 07:37 WIB
loading...
A A A
Yun Feng, produk dari Institut Sains dan Teknologi Nasional Chung-Shan di Taiwan, menjadi ancaman yang lebih besar bagi China.

Rudal itu dapat melakukan perjalanan sejauh 1.000 mil dengan hulu ledak seberat 500 pon. Tidak jelas seperti apa sistem panduan yang dicakupnya, tetapi bisa berupa kombinasi GPS dan panduan inersia mandiri.

Yun Feng adalah senjata supersonik dengan daya dorong siklus gabungan. Sebuah penguat roket yang solid mempercepat rudal ke kecepatan jelajahnya, di mana air-fed ramjet mengambil alih kinerjanya. Rudal anti-kapal ASM-3 yang menakutkan di Jepang menggunakan propulsi yang sama.

Secara teori, peluncuran Yun Feng dari Taiwan dapat menyerang pangkalan PLA di Shanghai dan Beijing. Lapangan udara dan pusat komando adalah target paling berharga.

“Dalam menerjunkan rudal jelajah modern, Taipei menyampaikan kepada Beijing bahwa perang tidak akan terbatas pada pulau dan perairan di sekitarnya,” kata American Enterprise Institute, sebuah lembaga kebijakan di Washington, DC.

"Rudal jelajah memungkinkan Taipei untuk menimbulkan biaya pada China, baik dengan menyerang target PLA maupun dengan membawa pulang perang untuk warga China."

PLA dapat berusaha untuk mempertahankan terhadap rentetan serangan rudal jelajah Yun Feng dengan menempatkan baterai rudal surface-to-air di sekitar pangkalan yang paling penting dan dengan menekan unit rudal Taiwan di darat. (Baca juga: Taiwan Latihan Tembak Rudal, 2 Kapal Mata-mata China Mengintai )

Tetapi sistem pertahanan rudal jarang berhasil. Sangat sulit untuk menghancurkan unit peluncuran seluler kecil ketika mereka dalam penyembunyian. Selama masa perang, Taiwan mungkin akan dapat meluncurkan sebagian besar rudal jelajah Yun Feng-nya. Sebagian besar dari mereka akan menghantam sesuatu.

Taiwan mulai menerjunkan rudal jelajah Yun Feng pada awal 2014. Uji coba berlanjut pada tahun 2020. Tidak jelas berapa banyak jumlah Yun Feng yang digunakan atau yang direncanakan untuk ditempatkan dalam siaga tempur. Tetapi semakin banyak rudal jelajah yang dapat diluncurkan Taiwan ke China, invasi menjadi berisiko bagi Beijing. (Simak juga: Fahri Hamzah Sebut Kebijakan Susi Larang Nelayan Tangkap Benur Salah Fatal )
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1459 seconds (0.1#10.140)