Rusia Bantu Program Senjata Nuklir China, AS Merasa Terancam

Sabtu, 18 Maret 2023 - 14:59 WIB
loading...
A A A
"Semakin lama kita menunggu untuk bertindak, semakin sulit untuk menangani transaksi jahat Rosatom," tulis mereka.

"Putin menggunakan dana ini untuk mendanai mesin perangnya dan menjaga jadwal program senjata favoritnya," lanjut surat mereka.

"Singkatnya, setiap dolar dan euro yang dibawa Rosatom secara langsung membiayai kematian dan kehancuran yang kita lihat di Ukraina, perluasan senjata nuklir China, dan merupakan ancaman langsung terhadap cara hidup Amerika," imbuh surat mereka, seperti dikutip Fox News, Sabtu (18/3/2023).

Rogers, Turner, dan McCaul menuntut tindakan yang lebih kuat dan pendekatan menyeluruh pemerintah Biden.

"Kami meminta Anda menggunakan semua alat yang Anda miliki, seperti penerapan penuh sanksi, kontrol ekspor, dan diplomasi, untuk menghentikan Putin menggunakan Rosatom untuk menantang kepentingan AS di seluruh dunia," papar mereka.

Mereka meminta pemerintahan Biden memaparkan pengarahan tentang strateginya terhadap Rosatom selambat-lambatnya 17 April 2023.

Peringatan para petinggi Parlemen Amerika itu muncul setelah komunitas intelijen memperingatkan dalam penilaian ancaman tahunannya bahwa China me-reorientasi postur nuklirnya.

Komandan Komando Strategis AS Laksamana Charles Richard menyebut ekspansi senjata nuklir China sebagai "pelarian strategis".

Pejabat komunitas intelijen Amerika juga memperingatkan dalam penilaiannya bahwa Rusia mempertahankan stok senjata nuklir terbesar dan paling mampu dan terus memperluas dan memodernisasi kemampuan senjata nuklirnya.

Mengenai hubungan antara China dan Rusia, komunitas intelijen menilai kedua negara akan mempertahankan hubungan strategis mereka yang didorong oleh persepsi mereka menjadi ancaman bersama bagi Amerika Serikat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1968 seconds (0.1#10.140)