Profil Kim Ju-ae, Anak Kim Jong-un yang Sering Tampil Mewah di Atas Penderitaan Rakyat Korea Utara
loading...
A
A
A
PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un belakangan ini terus memperkenalkan anak perempuannya, Kim Ju-ae, ke depan publik. Kim Ju-ae terlihat dalam parade militer pada Februari 2023 dan sejumlah tes peluncuran rudal.
Sebenarnya, penampilan Kim Ju-ae itu bukanlah yang pertama kali. Ia sudah pernah terlihat ketika Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik Hwasong-17, November 2022.
Kehadiran Kim Ju-ae sangat menarik perhatian, sebab anggota keluarga Kim Jong-un hampir tidak pernah terlihat di muka umum. Kim Ju-ae sendiri disebut memiliki kakak laki-laki yang lahir pada tahun 2010.
Selain itu ia juga mempunyai seorang adik perempuan kelahiran tahun 2017. Santer terdengar kabar bahwa sang ayah akan menjadikan Kim Ju-ae sebagai penerusnya.
Bukan cuma tidak diperbolehkannya perempuan di Korea Utara menggunakan nama Kim Ju-ae, bocah itu juga mendapat sorotan terkait gaya hidupnya yang terkesan sangat mewah. Hal itu menjadi potret miris, sebab rakyat Korea Utara hidup di tengah keadaan yang sulit.
Berusia sekitar 10 tahun, Kim Ju-ae hidup dengan berbagai fasilitas mewah di kediamannya. Ia menunggang kuda, berenang, dan bermain ski.
Melansir laman Daily Star, dia juga mendapat pendidikan ekslusif di rumahnya dan tidak mengikuti sekolah formal.
Banyak pihak yang kemudian melempar kritik atas gaya hidup dan penampilan mewah gadis belia itu. Padahal, masyarakat Korea Utara tengah berjuang lepas dari kelaparan.
Isu tentang menipisnya stok bahan pangan di Korea Utara sudah dibahas sejak lama. CNN World menyebut, Kim Jong-un sampai menyelenggarakan pertemuan dengan partai Buruh selama 4 hari, hanya untuk membahas pembenahan sektor pertanian.
Kim Jong-un saat itu menyuarakan transformasi fundamental dalam pertanian dan negara.
Guyuran perhatian diberikan oleh negara-negara sahabat. Di tahun 2022, misalnya, China melakukan ekspor 56 juta kg tepung maslin dan gandum ke Korea Utara. Ditambah, sekitar 53 ribu kg sereal dalam bentuk biji-bijian.
Memandang kelangkaan bahan pangan yang menyebabkan penderitaan warga Korea Utara, para ahli menyatakan bahwa hal itu terjadi karena kesalahan pemerintah dalam mengurus ekonomi negaranya selama bertahun-tahun.
Upaya Kim Jong-un untuk terus meningkatkan kontrol negara dinilai hanya akan memperburuk keadaan, di tengah tekanan sanksi Barat yang tak kunjung dicabut.
Sebenarnya, penampilan Kim Ju-ae itu bukanlah yang pertama kali. Ia sudah pernah terlihat ketika Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik Hwasong-17, November 2022.
Kehadiran Kim Ju-ae sangat menarik perhatian, sebab anggota keluarga Kim Jong-un hampir tidak pernah terlihat di muka umum. Kim Ju-ae sendiri disebut memiliki kakak laki-laki yang lahir pada tahun 2010.
Selain itu ia juga mempunyai seorang adik perempuan kelahiran tahun 2017. Santer terdengar kabar bahwa sang ayah akan menjadikan Kim Ju-ae sebagai penerusnya.
Bukan cuma tidak diperbolehkannya perempuan di Korea Utara menggunakan nama Kim Ju-ae, bocah itu juga mendapat sorotan terkait gaya hidupnya yang terkesan sangat mewah. Hal itu menjadi potret miris, sebab rakyat Korea Utara hidup di tengah keadaan yang sulit.
Berusia sekitar 10 tahun, Kim Ju-ae hidup dengan berbagai fasilitas mewah di kediamannya. Ia menunggang kuda, berenang, dan bermain ski.
Melansir laman Daily Star, dia juga mendapat pendidikan ekslusif di rumahnya dan tidak mengikuti sekolah formal.
Banyak pihak yang kemudian melempar kritik atas gaya hidup dan penampilan mewah gadis belia itu. Padahal, masyarakat Korea Utara tengah berjuang lepas dari kelaparan.
Isu tentang menipisnya stok bahan pangan di Korea Utara sudah dibahas sejak lama. CNN World menyebut, Kim Jong-un sampai menyelenggarakan pertemuan dengan partai Buruh selama 4 hari, hanya untuk membahas pembenahan sektor pertanian.
Kim Jong-un saat itu menyuarakan transformasi fundamental dalam pertanian dan negara.
Guyuran perhatian diberikan oleh negara-negara sahabat. Di tahun 2022, misalnya, China melakukan ekspor 56 juta kg tepung maslin dan gandum ke Korea Utara. Ditambah, sekitar 53 ribu kg sereal dalam bentuk biji-bijian.
Memandang kelangkaan bahan pangan yang menyebabkan penderitaan warga Korea Utara, para ahli menyatakan bahwa hal itu terjadi karena kesalahan pemerintah dalam mengurus ekonomi negaranya selama bertahun-tahun.
Upaya Kim Jong-un untuk terus meningkatkan kontrol negara dinilai hanya akan memperburuk keadaan, di tengah tekanan sanksi Barat yang tak kunjung dicabut.
(sya)