Jet Tempur NATO Cegat Pesawat Rusia Beberapa Jam usai Drone AS Jatuh
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Jet-jet tempur NATO , dari Inggris dan Jerman, dikerahkan untuk mencegat dua pesawat militer Rusia yang terbang di dekat Estonia pada Selasa malam.
Itu berselang beberapa jam setelah militer Amerika Serikat (AS) menuduh jet tempur Su-27 Rusia menabrak dan menjatuhkan drone MQ-9 Reaper Amerika di atas Laut Hitam.
Dua pesawat militer Moskow, pesawat pengisian bahan bakar Il-78 Midas dan pesawat angkut Antonov 148, mendekati wilayah udara NATO tanpa menghubungi otoritas Estonia.
Insiden itu adalah pertama kalinya Inggris dan Jerman melakukan pencegatan udara bersama sebagai bagian dari perjanjian NATO.
"NATO terus membentuk landasan keamanan kolektif kami," kata Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Fox News, Kamis (16/3/2023).
“Pengerahan bersama Inggris dan Jerman di Baltik ini jelas menunjukkan tekad kolektif kita untuk menantang setiap potensi ancaman terhadap perbatasan NATO, sambil menunjukkan kekuatan gabungan kami," paparnya.
Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah militer Amerika menuduh dua jet tempur Su-27 Rusia mencegat drone MQ-9 Reaper AS senilai USD32 juta di atas Laut Hitam. Menurut militer AS, salah satu dari jet tempur itu kemudian menabrak memotong baling-baling yang menyebabkan drone mata-mata itu jatuh ke Laut Hitam.
“Sekitar pukul 07.03 pagi, salah satu pesawat Su-27 Rusia menghantam baling-baling MQ-9, menyebabkan pasukan AS harus menurunkan MQ-9 di perairan internasional. Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah lingkungan, dan tidak profesional," kata Komando Eropa AS dalam sebuah pernyataan.
"Insiden ini menunjukkan kurangnya kompetensi selain tidak aman dan tidak profesional," lanjut pernyataan tersebut.
“Insiden ini mengikuti pola tindakan berbahaya oleh pilot Rusia saat berinteraksi dengan pesawat AS dan Sekutu di wilayah udara internasional, termasuk di Laut Hitam. Tindakan agresif oleh awak pesawat Rusia ini berbahaya dan dapat menyebabkan salah perhitungan dan eskalasi yang tidak diinginkan,” imbuh Komando Eropa AS.
Namun, Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan itu. Menurut kementerian tersebut, jet tempur Su-27 Rusia tidak kontak dengan drone Amerika.
Kementerian itu mengatakan drone mata-mata Amerika jatuh karena melakukan manuver tajam.
Itu berselang beberapa jam setelah militer Amerika Serikat (AS) menuduh jet tempur Su-27 Rusia menabrak dan menjatuhkan drone MQ-9 Reaper Amerika di atas Laut Hitam.
Dua pesawat militer Moskow, pesawat pengisian bahan bakar Il-78 Midas dan pesawat angkut Antonov 148, mendekati wilayah udara NATO tanpa menghubungi otoritas Estonia.
Insiden itu adalah pertama kalinya Inggris dan Jerman melakukan pencegatan udara bersama sebagai bagian dari perjanjian NATO.
"NATO terus membentuk landasan keamanan kolektif kami," kata Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Fox News, Kamis (16/3/2023).
“Pengerahan bersama Inggris dan Jerman di Baltik ini jelas menunjukkan tekad kolektif kita untuk menantang setiap potensi ancaman terhadap perbatasan NATO, sambil menunjukkan kekuatan gabungan kami," paparnya.
Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah militer Amerika menuduh dua jet tempur Su-27 Rusia mencegat drone MQ-9 Reaper AS senilai USD32 juta di atas Laut Hitam. Menurut militer AS, salah satu dari jet tempur itu kemudian menabrak memotong baling-baling yang menyebabkan drone mata-mata itu jatuh ke Laut Hitam.
“Sekitar pukul 07.03 pagi, salah satu pesawat Su-27 Rusia menghantam baling-baling MQ-9, menyebabkan pasukan AS harus menurunkan MQ-9 di perairan internasional. Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah lingkungan, dan tidak profesional," kata Komando Eropa AS dalam sebuah pernyataan.
"Insiden ini menunjukkan kurangnya kompetensi selain tidak aman dan tidak profesional," lanjut pernyataan tersebut.
“Insiden ini mengikuti pola tindakan berbahaya oleh pilot Rusia saat berinteraksi dengan pesawat AS dan Sekutu di wilayah udara internasional, termasuk di Laut Hitam. Tindakan agresif oleh awak pesawat Rusia ini berbahaya dan dapat menyebabkan salah perhitungan dan eskalasi yang tidak diinginkan,” imbuh Komando Eropa AS.
Namun, Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan itu. Menurut kementerian tersebut, jet tempur Su-27 Rusia tidak kontak dengan drone Amerika.
Kementerian itu mengatakan drone mata-mata Amerika jatuh karena melakukan manuver tajam.
(min)