Zelensky Dukung Pengusiran Biarawan Kristen Ortodoks, Dituding Agen Rusia
loading...
A
A
A
Kiev telah mengusir para pemimpin Gereja Ortodoks Ukraina kanonik (UOC) dari dua katedral di atas biara.
Dalam beberapa hari setelah keputusan itu, pada awal Januari, Gereja Ortodoks Ukraina (OCU) yang didirikan pemerintah diizinkan mengadakan kebaktian di tempat itu.
“Para biarawan UOC tidak akan melaksanakan perintah untuk pergi,” tegas kepala biara pada Senin.
Kepala gereja, Metropolitan Kliment, menyebut catatan hari Jumat sebagai pendapat pribadi seorang pejabat Kementerian Kebudayaan, tanpa kedudukan hukum.
UOC tetap dalam persekutuan dengan Gereja Ortodoks Rusia, tetapi telah menyatakan dirinya independen dan mengutuk "invasi" Rusia agar tetap berada dalam kemurahan hati pemerintah Ukraina.
“Langkah Kiev untuk mengusir para biarawan itu tidak dapat diterima dan benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.
“Kami percaya bahwa komunitas dunia harus menanggapi keputusan yang keterlaluan seperti itu,” papar dia.
Pada Sabtu, kepala Gereja Ortodoks Rusia membandingkan pengusiran itu dengan pengusiran pendeta Ortodoks di era Komunisme.
“Langkah seperti itu akan menyebabkan pelanggaran terhadap hak jutaan umat Ortodoks Ukraina,” ujar Patriark Kirill, dalam sepucuk surat yang dikirim ke PBB, kepala gereja Ortodoks lainnya, Paus Fransiskus di Roma, Uskup Agung Canterbury, Koptik Paus Tawadros II dari Aleksandria, dan lainnya.
Dalam beberapa hari setelah keputusan itu, pada awal Januari, Gereja Ortodoks Ukraina (OCU) yang didirikan pemerintah diizinkan mengadakan kebaktian di tempat itu.
“Para biarawan UOC tidak akan melaksanakan perintah untuk pergi,” tegas kepala biara pada Senin.
Kepala gereja, Metropolitan Kliment, menyebut catatan hari Jumat sebagai pendapat pribadi seorang pejabat Kementerian Kebudayaan, tanpa kedudukan hukum.
UOC tetap dalam persekutuan dengan Gereja Ortodoks Rusia, tetapi telah menyatakan dirinya independen dan mengutuk "invasi" Rusia agar tetap berada dalam kemurahan hati pemerintah Ukraina.
“Langkah Kiev untuk mengusir para biarawan itu tidak dapat diterima dan benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.
“Kami percaya bahwa komunitas dunia harus menanggapi keputusan yang keterlaluan seperti itu,” papar dia.
Pada Sabtu, kepala Gereja Ortodoks Rusia membandingkan pengusiran itu dengan pengusiran pendeta Ortodoks di era Komunisme.
“Langkah seperti itu akan menyebabkan pelanggaran terhadap hak jutaan umat Ortodoks Ukraina,” ujar Patriark Kirill, dalam sepucuk surat yang dikirim ke PBB, kepala gereja Ortodoks lainnya, Paus Fransiskus di Roma, Uskup Agung Canterbury, Koptik Paus Tawadros II dari Aleksandria, dan lainnya.
(sya)