Zelensky Dukung Pengusiran Biarawan Kristen Ortodoks, Dituding Agen Rusia

Selasa, 14 Maret 2023 - 11:25 WIB
loading...
Zelensky Dukung Pengusiran Biarawan Kristen Ortodoks, Dituding Agen Rusia
Pemandangan biara Kiev Pechersk Lavra di Kiev, Ukraina. Foto/REUTERS/Valentyn Ogirenko
A A A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyetujui perintah mengusir para biarawan gereja Ortodoks kanonik dari Kiev Pechersk Lavra, menyindir mereka agen Rusia.

Rusia meminta semua gereja Kristen, serta PBB dan organisasi internasional lainnya, menanggapi keputusan "keterlaluan" itu.

“Pekan ini juga ada langkah untuk memperkuat kemandirian spiritual kita,” ujar Zelensky dalam pidato mingguan kepada bangsa pada Minggu malam (12/3/2023).

“Kita tidak akan membiarkan negara teroris memiliki kesempatan untuk memanipulasi spiritualitas rakyat kami, untuk menghancurkan situs suci kami, Lavra kita, atau untuk mencuri barang berharga dari mereka,” papar presiden Ukraina itu.



Dia juga mengklaim langkah-langkah yang dilakukan pemerintahnya "sepenuhnya legal" dan mendapat dukungan penuh dari publik Ukraina.

Pada Jumat, Kementerian Kebudayaan Ukraina memberi tahu para biarawan bahwa mereka memiliki waktu hingga 29 Maret untuk mengosongkan biara.

Pemerintah mengklaim para biarawan telah melanggar perjanjian tahun 2013 di mana negara mengizinkan mereka untuk mengelola cagar alam bersejarah nasional.



Didirikan pada tahun 1051, Pechersk Lavra (Biara Gua) dianggap sebagai situs Kristen Ortodoks paling terkemuka di Ukraina.

Kiev telah mengusir para pemimpin Gereja Ortodoks Ukraina kanonik (UOC) dari dua katedral di atas biara.

Dalam beberapa hari setelah keputusan itu, pada awal Januari, Gereja Ortodoks Ukraina (OCU) yang didirikan pemerintah diizinkan mengadakan kebaktian di tempat itu.

“Para biarawan UOC tidak akan melaksanakan perintah untuk pergi,” tegas kepala biara pada Senin.

Kepala gereja, Metropolitan Kliment, menyebut catatan hari Jumat sebagai pendapat pribadi seorang pejabat Kementerian Kebudayaan, tanpa kedudukan hukum.

UOC tetap dalam persekutuan dengan Gereja Ortodoks Rusia, tetapi telah menyatakan dirinya independen dan mengutuk "invasi" Rusia agar tetap berada dalam kemurahan hati pemerintah Ukraina.

“Langkah Kiev untuk mengusir para biarawan itu tidak dapat diterima dan benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin.

“Kami percaya bahwa komunitas dunia harus menanggapi keputusan yang keterlaluan seperti itu,” papar dia.

Pada Sabtu, kepala Gereja Ortodoks Rusia membandingkan pengusiran itu dengan pengusiran pendeta Ortodoks di era Komunisme.

“Langkah seperti itu akan menyebabkan pelanggaran terhadap hak jutaan umat Ortodoks Ukraina,” ujar Patriark Kirill, dalam sepucuk surat yang dikirim ke PBB, kepala gereja Ortodoks lainnya, Paus Fransiskus di Roma, Uskup Agung Canterbury, Koptik Paus Tawadros II dari Aleksandria, dan lainnya.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)