Marah, Presiden Mikronesia Tuduh China Lakukan Perang Politik dan Penyuapan

Sabtu, 11 Maret 2023 - 04:12 WIB
loading...
A A A
Panuelo mengeklaim bahwa keduanya adalah pejabat kedutaan dan salah satunya kemudian diidentifikasi sebagai "petugas intelijen" yang terkait dengan militer China.

“Agar jelas: Saya mendapat ancaman langsung terhadap keselamatan pribadi saya dari pejabat RRC yang bertindak dalam kapasitas resmi,” imbuh dia, yang juga mengeklaim bahwa dia harus mengganti nomor teleponnya karena panggilan terus-menerus dari duta besar China yang mencoba membujuknya untuk menerima vaksin Covid-19 China.

Panuelo lebih lanjut mengungkapkan bahwa dia telah berdiskusi dengan menteri luar negeri Taiwan tentang kesepakatan yang memungkinkan negaranya untuk menjauhkan diri dari pendanaan dan dukungan China—di mana Taiwan menawarkan untuk mengambil tanggung jawab untuk proyek-proyek besar yang saat ini dibiayai oleh China.

Beijing dengan cepat mengecam klaim tersebut, menuduh Panuelo melakukan fitnah dan tuduhan yang tidak sesuai dengan fakta.

“China selalu memperlakukan semua negara, besar atau kecil, secara setara,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning.

“Pihak China selalu bersedia—berdasarkan Prinsip Satu China—untuk menegakkan prinsip saling menghormati, kesetaraan dan saling menguntungkan, mendorong kerja sama yang bersahabat dengan Mikronesia,” imbuh dia.

Panuelo (58) kalah dalam pemilu awal pekan ini, menandakan berakhirnya masa jabatan empat tahunnya sebagai pemimpin--dengan penggantinya diperkirakan akan dipilih oleh Kongres pada bulan Mei mendatang.

Panuelo mendesak anggota Parlemen untuk mengesahkan undang-undang untuk melindungi negara dari pencucian uang dan mempromosikan integritas politik.

“Apakah Anda secara pribadi menerima suap dari RRC? Jika jawabannya 'tidak', Anda termasuk minoritas,” katanya.

Negara Federasi Mikronesia—yang memiliki populasi lebih dari 100.000 orang—bersekutu erat dengan Amerika Serikat, mempertahankan hubungan yang kuat dengan Washington bahkan setelah memperoleh kemerdekaan lebih dari tiga dekade lalu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1377 seconds (0.1#10.140)