28 Siswi Dirawat di Rumah Sakit Setelah Bermain Papan Arwah Ouija

Kamis, 09 Maret 2023 - 05:24 WIB
loading...
28 Siswi Dirawat di Rumah Sakit Setelah Bermain Papan Arwah Ouija
Puluhan siswi sekolah di Kolombia pingsan dan dirawat di rumah sakit setelah bermain papan arwah Ouija. Foto/News.com.au
A A A
BOGOTA - Puluhan siswa perempuan dirawat di rumah sakit setelah pingsan saat bermain papan pemanggil arwah Ouija di sebuah sekolah di Kolombia .

Para siswa dilarikan ke rumah sakit karena kehilangan kesadaran karena 'serangan kecemasan' setelah menggunakan papan, yang dikenal juga sebagai papan roh, yang digunakan untuk menghubungi orang mati.

Direktur sekolah dan guru yang peduli pergi bersama para siswa ke rumah sakit, di mana mereka menunggu kabar terbaru tentang kondisi mereka.

"Ada 28 kemungkinan kasus kecemasan pada siswa sekolah," kata Hugo Torres, Kepala Institusi Pendidikan Galeras di Pasto, Kolombia Selatan, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (9/3/2023).

Namun, Torres sejak itu menuduh anggota masyarakat memicu histeria dengan menyebarkan desas-desus yang tidak berdasar.

"Mengingat kasus-kasus yang dilaporkan, serangkaian komentar dilontarkan kepada masyarakat yang, alih-alih membantu menyelesaikan situasi, menyebabkan kebingungan dan lingkungan yang merugikan bagi pekerjaan kami," ujarnya.

"Untuk alasan ini, INEGA diizinkan untuk melaporkan bahwa para siswa dirujuk ke rumah sakit kota setempat sesuai dengan protokol yang berlaku," sambungnya.

"Direktur dan guru menemani siswa selama proses evaluasi. Orang tua dan/atau wali masing-masing diberitahu tentang situasi saat itu," katanya.

Sekolah sedang menunggu laporan medis sebelum memberikan informasi terbaru tentang kejadian tersebut.



Torres juga menunjukkan bahwa dua siswa pertama yang dirawat di rumah sakit memiliki kondisi medis yang mendasarinya.

"Sekolah sedang menunggu diagnosis medis untuk memberikan informasi lebih lanjut yang dapat dipercaya," dia mengklarifikasi.

"Lembaga pendidikan juga dengan hormat meminta warga untuk menahan diri dari membuat penilaian awal dan diagnosa mereka sendiri," imbuhnya.

Banyak orang tua percaya bahwa anak-anak mereka telah menggunakan papan Ouija di kelas.

Seorang ibu, yang bekerja di rumah sakit, mendesak orang tua untuk bertindak dan menyelidiki apa yang terjadi di sekolah setelah berita itu tersebar.

"Saya bekerja di sini di kios rumah sakit dan setiap hari saya melihat tiga atau empat anak datang setelah pingsan," ujarnya.

"Para orang tua, kalian harus bergerak, selidiki apa yang terjadi di sekolah, karena anak-anak kita tidak dapat melanjutkan situasi ini," serunya.

"Anak-anak kami selalu sarapan enak dan tidak bisa dikatakan bahwa apa yang terjadi adalah karena kekurangan makanan," tuturnya.

Tidak jelas kapan sekolah berencana untuk memberikan pembaruan diagnosis medis para siswa.

Sementara itu, pihak berwenang setempat belum mengkonfirmasi apakah penyelidikan polisi sedang berlangsung.



Papan Ouija ditemukan oleh para spiritualis di Amerika Serikat pada tahun 1886. Versi komersial menyusul pada tahun 1890 dan tetap populer sejak saat itu.

Mereka diyakini oleh beberapa orang sebagai cara untuk berkomunikasi dengan orang mati.

Angka dan huruf diatur di papan, memungkinkan 'roh' untuk mengeja pesan untuk mereka yang hidup dengan menggerakkan 'planchette' geser di atas ukiran huruf dan angka.

Ini bukanlah kejadian yang pertama kali terjadi di Kolombia. Pada November 2022, 11 remaja ditemukan pingsan setelah menggunakan papan Ouija di sekolah lain.

Lima dari mereka, berusia antara 13 dan 17 tahun, dibawa ke rumah sakit karena muntah, sakit perut, dan kejang otot.

Belakangan dilaporkan mereka menderita keracunan makanan.

Walikota kota Hato mengatakan: "Tidak dikesampingkan bahwa itu adalah papan Ouija, yang merupakan bagian dari penyelidikan,"

"Yang lain mengatakan bahwa mereka meminum air dari wadah, yang lain mengatakan bahwa mereka berasal dari kolam dan diberi makan," imbuhnya

Belakangan dilaporkan semua siswa minum air dari gelas yang sama.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2099 seconds (0.1#10.140)